• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Jumat, 3 Mei 2024

Regional

Lesbumi NU Brebes Buka Bengkel Penulisan Biografi Ulama 

Lesbumi NU Brebes Buka Bengkel Penulisan Biografi Ulama 
Lesbumi NU Brebes buka bengkel penlisan biografi ulama (Foto: NU Online Jateng/Wasdiun)
Lesbumi NU Brebes buka bengkel penlisan biografi ulama (Foto: NU Online Jateng/Wasdiun)

Brebes, NU Online Jateng

Lembaga Seniman dan Budayawan Muslim Indonesia Nahdlatul Ulama (Lesbumi NU) Brebes selenggarakan bengkel penulisan biografi ulama, Kamis (1/4). Acara yang diadakan dalam rangka memperingati Hari lahir (Harlah) ke-59 Lesbumi  NU dilakukan melalui zoom meeting hasil kerjasama Lesbumi NU Brebes, Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah, dan Asosiasi Fasilitator Literasi Jawa Tengah. 

 

Kepala Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah Ganjar Harimansyah menuturkan, kegiatan tersebut merupakan ide brilian. Sebab belum banyak ada gerakan literasi dengan mengangkat biografi ulama.

 

“Jika ini diseriusi, biografi ulama akan menjadi genre tersendiri. Dan ini menarik dan akan menambah kekayaan data literasi kita. Bayangkan jika semua daerah menuliskan biogragi ulama-ulama yang ada. Untuk itulah, kami dari Balai Bahasa sangat apresiasi sekali terhadap inisiasi Lesbumi Brebes," tambahnya.

 

Kegiatan dibuka Ketua Lesbumi PCNU Brebes Dimas Indiana Senja Dimas mengatakan bahwa kegiatan diinisiasi dalam rangka membangun gairah literasi di kalangan warga NU. Khususnya dalam penulisan biografi ulama. 

 

“Di lingkungan kita itu banyak sekali ulama kharismatik. Ulama yang kisah perjalanan hidupnya perlu dituliskan dan dikabarkan ke khalayak. Namun karena keterbatasan kemampuan, belum banyak ulama yang kisahnya dituliskan,” tutur Dimas yang juga Ketua Asosiasi Fasilitator Literasi Jawa Tengah.

 

Kepada NU Online Jateng, Sabtu (3/4) Dimas menyampaikan, kegiatan penulisan biografi ulama adalah hal yang penting. Sebab, jumlah biografi ulama sejauh ini sangat minim. Jikapun ada, masih berkutat pada ulama pendiri pesantren. Padahal ulama tidak hanya terbatas pada pesantren saja. 

 

"Ulama yang berjasa dalam kehidupan di pedesaan juga perlu diangkat dan dituliskan. Untuk itulah, saya berharap melalui bengkel penulisan, peserta mendapat gambaran tentang teknik penulisan biografi ulama yang baik. Dengan begitu, akan banyak biografi-biografi ulama yang akan terbit," terangnya.

 

Dijelaskan, acara digelar hingga tiga hari. Di hari pertama, menghadirkan dua pembicara Devi Ardiyanti dan Ahmad Kamalul Fikri. Sebagai pembicara pertama, Ahmad Kamalul Fikri yang juga seorang dosen dan pengurus Asosiasi Fasilitator Literasi Jawa Tengah menyampaikan materi tentang cara menggali data dalam rangka menulis biografi ulama. 

 

"Pembicara kedua Devi Ardiyanti yang juga bendahara umum Lesbumi PCNU Brebes dan penulis buku biografi Lord Didi ini menyampaikan materi mengenai teknik penulisan biografi," ucapnya.

 

Peserta bengkel penulisan ini dari berbagai latar belakang dan dari berbagai daerah. Salah satu peserta Ahmad Sochib mengatakan bahwa inisiasi Lesbumi Brebes, khususnya dalam penulisan biografi ini bisa menjadi embrio pengenalan ulama NU jika seluruh pengurus cabang di berbagai daerah berliterasi (bergerak) bersama.

 

“Lesbumi Brebes emang terdepan, semoga di daerah lain segera tergugah," pungkasnya. 

 

Penulis: Wasdiun
Editor: M Ngisom Al-Barony


Regional Terbaru