Regional

Pemda Brebes Apresiasi Perkembangan Pesantren Assalafiyah Luwungragi

Kamis, 1 April 2021 | 12:00 WIB

Pemda Brebes Apresiasi Perkembangan Pesantren Assalafiyah Luwungragi

Pembangunan Pesantren Assalafiyah 3 Luwungragi, Brebes (Foto: NU Online Jateng/Wasdiun)

Brebes, NU Online Jateng
Wakil Bupati (Wabup) Brebes Narjo memuji keberhasilan Pesantren Assalafiyah Luwungragi Brebes yang berkembang pesat. Pesantren yang diasuh Rais Syuriyah PBNU KH Subhan Makmun itu, bermula hanya satu pondok di Desa Luwungragi.

 

Kini berkembang menjadi tiga dengan penambahan Assalafiyah 2 di Kampung Saditan, Brebes dan berkembang lagi dalam rintisan Assalafiyah 3 di Desa Klampok, Wanasari, Brebes. 

 

"Semoga ke depannya tidak cuma Assalafiyah 1, 2 dan 3 saja, tetapi bisa 4, 5 dan seterusnya," ujar Narjo saat melakukan peletakan batu pertama pembangunan Pesantren Assalafiyah 3 di Desa Klampok, Kecamatan Wanasari Brebes, Ahad (28/3) lalu. 

 

Peletakan batu pertama disaksikan Sekda Brebes Djoko Gunawan, Pengasuh Pesantren Assalafiyah KH Subhan Makmun, jajaran forkopincam Wanasari, tokoh agama, masyarakat dan seluruh panitia pembangunan.

 

Mewakili Bupati, Narjo mengapresiasi pendirian Pesantren Assalafiyah 3. Karena dari pondok bisa terlahir generasi yang Islami, rahmatan lil alamin. Mampu melahirkan sumber daya manusia yang berkualitas yang dilandasi nilai-nilai spiritual yang kokoh.

 

"Pesantren juga merupakan salah satu benteng untuk menangkal hal-hal negatif bagi generasi muda seperti narkoba dan minuman keras," tandas Wabup.

 

Pengasuh Pesantren Assalafiyah KH Subhan Makmun menjelaskan, pendirian Pesantren Assalafiyah 3 sudah tersedia lahan seluas 1 hektar lebih. Tentu, memerlukan dana yang cukup besar dan waktu yang agak lama pula. Namun semua itu, dalam perjalanan pembangunan tersebut tidak boleh sombong. Karena semua yang menggerakan pada diri panitia adalah Allah SWT.

 

"Nantinya, akan dibangun masjid, aula, dan asrama santri. Assalafiyah 3 diperuntukkan khusus untuk anak-anak kurang beruntung. Mereka yang kurang beruntung karena broken home atau sebab lainnya sehingga menjadi anak jalanan," terangnya. 

 

“Ya, mudah-mudahan semua dapat terlaksana dengan baik, aman dan lancar, karena ada campur tangan Allah SWT,” sambungnya.

 

Kepada NU Online Jateng, Rabu (31/3) Kiai Subhan mengajak untuk merenung, betapa Allah menciptakan makhluk yang namanya bumi, berdiri dengan tanpa penyangga dan berada bebas di atas awan. Semua ini terjadi, semata-mata karena hak prerogatif Allah SWT. 

 

"Dan manusia hanya menempatinya, tidak bisa memerintahkan dan mengaturnya. Dalam perjalanan sunatullah sebagai manusia, ada konsep dan perencanaan yang sangat luar biasa dalam merencanakan sesuatu. Dan inilah dapat dikatakan sebagai bentuk kelebihan dan sekaligus kekurangan manusia itu sendiri," ucapnya. 

 

Penulis: Wasdiun
Editor: M Ngisom Al-Barony