• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Jumat, 3 Mei 2024

Regional

Lesbumi Magelang Angkat Angklung untuk Indonesia di Pengkaderan PMII

Lesbumi Magelang Angkat Angklung untuk Indonesia di Pengkaderan PMII
Kegiatan PKD PMII Komisariat Tidar Magelang diisi dengan latihan angklung (Foto: NU Online Jateng/Rizvi Alfian)
Kegiatan PKD PMII Komisariat Tidar Magelang diisi dengan latihan angklung (Foto: NU Online Jateng/Rizvi Alfian)

Magelang, NU Online Jateng
Pentas angklung menjadi penutup rangkaian acara Pelatihan Kader Dasar (PKD) II PMII Komisariat Tidar. Bertempat di Kampoeng Dolanan Nusantara, Borobudur, Magelang, Ketua Lembaga Seni Budaya Muslimin (Lesbumi) NU Kabupaten Magelang Ki Sodong memberikan ajaran pentas angklung. Hal tersebut sebagai bentuk menumbuhkan semangat pergerakan kaum muda untuk melestarikan budaya.

 

Acara penutupan PKD II Komisariat Tidar yang disambut oleh Ki Sodong yang memiliki nama asli Abet Nugroho. Dirinya menyampaikan, manusia diciptakan harus tahu tujuan diciptakan untuk apa. “Apa kontribusi mahasiswa sekarang?” tanya Ki Sodong.

 

Menurutnya, selagi masih kuliah, mindset pertama yang harus dilakukan adalah giat berusaha dari sekarang. Semangat berusaha dimulai sejak masa perkuliahan bukan setelah lulus dari kuliah. 

 

"Kita dianjurkan untuk selalu membuka telapak tangan saat berdoa. Hal itu karena kita tidak tahu masa depan hidup kita akan bagaimana,” tegasnya.

 

Ki Sodong mengajak para peserta untuk merefleksikan diri dengan bermain alat musik angklung. Kang Abet menyampaikan, belajar angklung sebagai bentuk pengingat dan kewajiban bersama untuk selalu menjaga budaya yang ada di Indonesia. 

 

"Tidak hanya itu, kita sebagai pewaris budaya Indonesia harus bisa memainkan aneka permainan atau alat musik yang ada,” ucapnya.

 

Kang Abet berharap, kaum muda sekarang seharusnya bisa membersamai menciptakan Indonesia dengan apa yang bisa dilakukan. Semua apa yang dipunya harus digali kembali dan pelajari lagi agar tidak hilang dan punah. 

 

“Budaya Indonesia sebenarnya telah lama ada di Indonesia. Mungkin karena sikap kaum muda yang selama ini skeptis dengan budaya membuat eksistensi kebudayaan berkurang. 

 

"Dari hal tersebut, kita sebagai massa pergerakan mari mencoba bersama-sama dengan PMII untuk Indonesia dan budaya yang lebih maju,” ungkapnya. 

 

Acara PKD II Komisariat Tidar resmi ditutup oleh Sekretaris Umum PMII Cabang Magelang Alwi. Dirinya memberikan selamat kepada para peserta yang telah menjadi kader PMII. 

 

“Teruslah berproses sampai kapanpun dan di manapun. Sesuai tema PKD II kali ini yaitu 'Diaspora Kader PMII dalam Menghadapi Perubahan Sosial', menjadi kader harus bisa survive ke manapun terkait apa yang sahabat bisa dan mampu lakukan," ucapnya.

 

Kepada NU Online Jateng, Selasa (2/11) Alwi berharap PKD yang diikuti oleh peserta dari berbagai daerah menjadi jembatan baru menapaki jalan di lingkungan PMII yang penuh dinamika dan sekaligus kawah candradimuka kader NU di kampus.

 

Semoga PKD II ini menjadi kenangan untuk sahabat-sahabat semua dalam berproses di PMII,” tutupnya.

 

PKD yang diikuti dari berbagai daerah mulai dari wonosobo, Surakarta, sukoharjo, boyolali, dan pekalongan diakhiri dengan mendendangkan lagu Satu Nusa Satu Bangsa. Masing-masing peserta memegang angklung dan memainkannya secara beriringan.

 

Pengirim: Rizvi Alfian
Editor: M Ngisom Al-Barony


Regional Terbaru