Achmad Rohadi
Kontributor
Purworejo, NU Online Jateng
Kader organisasi ekstra kampus, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) diminta untuk tidak kehilangan nalar kritisnya. "Namun demikian, sikap kritis itu harus dengan analisa yang matang sehingga tidak menimbulkan madharat atau dampak negatif yang lebih besar," ujarnya.
Hal itu disampaikan Ketua Umum Pengurus Besar (PB) PMII Muhammad Abdullah Syukri saat memberikan sambutan usai melantik Pengurus Cabang PMII Kabupaten Purworejo periode 2021-2022 yang digelar di Ballroom Hotel Suronegaran, Kamis (21/10).
Menurutnya, analisa dan respons yang kurang tepat tidak akan meringankan beban negara, tapi justru menjadi beban bagi negara.
"Yang harus digaris bawahi, sikap kritis itu bukan tujuan atau puncak pencapaian. Ia hanyalah pintu masuk problem solving bagi persoalan yang ada. Jadi kita harus tetap kritis terhadap pemerintahan, namun kritis yang solutif," ujar pria yang akrab di sapa Gus Abe ini.
Gus Abe punya harapan besar terhadap kepengurusan PC PMII Kabupaten Purworejo yang baru saja dilantik tersebut. Di samping senantiasa menjaga idealisme dengan menjadi mitra kritis bagi pemerintah, PMII juga harus mampu mengambil peran sebagai mitra strategis pemerintah.
"Seringkali para pemuda termasuk di dalamnya mahasiswa maupun organisasi kepemudaan memiliki nilai tawar yang rendah sehingga tidak dilibatkan dalam pengambilan kebijakan oleh pemerintah," tegasnya.
Maka lanjutnya, sudah semestinya itu kita sikapi dengan menempatkan pada sikap yang jelas apakah akan mengambil posisi sebagai mitra strategis atau mitra kritis bagi pemerintah. Itu adalah bagian dari operasionalisasi paradigma kritis transformatif saat ini.
Ketua PC PMII Satrio Tegar Imani mengatakan, semangat yang dibangun di era kepemimpinannya adalah kemandirian ekonomi organisasi dan kader agar pergerakan organisasi dapat semakin masif. Hal tersebut merupakan problem organisasi dan menjadi PR besar di era kepemimpinannya.
"Kemandirian ekonomi hanyalah satu kepingan persoalan yang ingin kita urai dengan tanpa mengesampingkan persoalan lain seperti kaderisasi, peningkatan wacana, penguatan jejaring, dan lain sebagainya yang juga tidak kalah penting," pungkasnya.
Pewarta: Lukman, Rohadi
Editor: M Ngisom Al-Barony
Terpopuler
1
Ahad Kliwonan dan Pelantikan Pengurus NU Se-Tawangsari Digelar di Panggung Alam Taruwongso
2
Pesantren Tarbiyatul Qur’an Al Waro’ Juwiring, Warisi Perjuangan Kiai Muslimin Santri Pendherek KH Al Mansur Popongan
3
Abu Sampah Disulap Jadi Paving, Inovasi Hijau LPBI NU dan Banser Trangkil
4
Khutbah Jumat: Pelajaran Yang Tersirat Dalam Ibadah Haji
5
Gerakan Pemuda Ansor: Pilar Pembangunan dan Pemersatu Dinamika Desa
6
Dosen IAI An-Nawawi Purworejo Tawarkan Konsep At-Takāmul At-Takayyufi dalam Pendidikan Moderasi Beragama
Terkini
Lihat Semua