Lakpesdam NU Klaten Gelar Diskusi tentang Teknologi Artificial Intelligence
Klaten, NU Online Jateng
Pengurus Cabang (PC) Lembaga Kajian dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) NU Klaten menggelar diskusi dengan tema 'Pemanfaatan Teknologi Mengenal Artificial Intelligence (AI) Untuk Peningkatan Kualitas Pemilu' di Kantor PCNU Klaten.
Kegiatan yang berlangsung Rabu (20/9/2023) dihadiri oleh Pengurus Lakpesdam NU, Badan Otonom (Banom) NU, perwakilan partai-partai politik di Klaten, Ika PMII Klaten, PA GMNI Klaten, KAHMI Klaten, Perempuan Astagina, WKRI, Persepsi maupun tamu undangan yang lain.
Hadir sebagai nara sumber Tokoh Pegiat Demokrasi Klaten Primus Supriono, Waktoe Institut Klaten Muhammad Ikhsan dan Praktisi Literasi Digital Klaten Alifian Ramadlan dengan dimoderatori oleh Politisi Muda NU Klaten Wahyu Isdiyani.
Ketua Lakpesdam NU Klaten Nuryadin Edi Purnomo mengatakan, keutamaan teknologi AI yang mampu berinteraksi dua arah. AI dapat dipakai oleh kandidat atau calon legislatif merupakan tool/alat utk dapat berinteraksi langsung dengan konstituen.
"Ibarat menjamah langsung, dengan begitu maka komunikasi dua arah dapat terjalin dengan baik, saling mengenal dan sepemikiran. Maka menjadi parlemen itu dalam bahasa Yunani 'primus interpares' yang utama di antara yang sama, di mana wakil rakyat paham atas kebutuhan rakyat yamg diwakilinya," ujarnya.
Menurutnya, teknologi AI tidak hanya sebagai sarana komunikasi saja, melainkan berfungsi sebagai asisten pribadi, alat survey dan juga media untuk meminimalisir dan bahkan dapat memangkas money politik.
"Maka menjadi sangat menarik teknologi AI dalam percaturan perpolitikan baik nasional maupun lokal, sehingga forum diskusi yang digagas lakpesdam bisa mengetahui lebih dalam," ucapnya kepada NU Online Jateng, Kamis (28/9/2023).
Muhammad Ikhsan dari Waktoe Institut Klaten memaparkan, teknologi AI mulai merambah dunia poltik yang dapat komunikasi lamgsung dengan konstituen dengan menyerap dan memahami aspirsi masyarakat pemilih.
"Di tengah teknologi yang terus berkembang, pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan atau akrab artificial intelligence kini mulai merambah ke dunia politik. Dengan pesta demokrasi di Indonesia yang bakal bergulir pada 2024 mendatang, platform kampanye politik dengan format kecerdasan buatan hadir untuk pertama kalinya dengan nama Pemilu AI," terangnya.
Pegiat Demokrasi Klaten Primus Supriono menyampaikan, teknologi AI yang mempunyai kemampuan pendataan dan pendidikan politik bagi disabilitas dan lansia serta perlunya perancangan metode surat suara yang ramah terhadap kelompok ini.
"Dengan menggunakan perkembangan teknologi AI, kita dapat melakukan pendataan dan pendidikan politik bagi penyandang disabilitas dan lansia dengan lebih baik," ungkapnya.
Dikatakan, dengan teknologi AI KPU dapat menentukan letak TPS yang dekat dan ramah terhadap penyandang disabilitas dan Lansia. Ke depan, perlu dirancang jenis surat suara Pemilu yang mudah dikenali dan dipahami oleh penyandang disabilitas dan Lansia.
"Kita juga perlu melakukan inovasi pemungutan suara dengan sistem e-voting bagi penyandang disabilitas dan Lansia," ujarnya.
Praktisi Literasi Digital Klaten Alifian Ramadlan mengatakan, teknologi AI kelak menjadi bagian dari kehidupan kita. Meski secara umun masyarakat masih belum tahu betul bahkan gagap dgn teknologi AI, tapi kedepan AI akan menjadi sebuah masa depan yang akan menjadi bagian dari kehidupan manusia.
"Sama seperti hari ini kita butuh listik, berkomunikasi menggunakn aplikasi WA, IG, youtube atau google untuk kebutuhan data serta informasi dan AI lebih dari itu," pungkasnya.
Pengirim: Eko Priyanto
