Kiai Said Asrori: NU sebagai Jam'iyah Harus Koheren Hingga Tingkat Ranting
Senin, 16 September 2024 | 08:00 WIB
Abdul Khalim Mahfur
Penulis
Semarang, NU Online Jateng
Katib Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ahmad Said Asrori menegaskan bahwa NU sebagai jam'iyah merupakan organisasi yang memiliki peran diniyyah dan ijtima'iyah. Hal ini disampaikannya dalam sambutan saat menghadiri Pelantikan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Semarang di Gedung Olahraga (GOR) Pandanaran Wujil, Bergas, Kabupaten Semarang, Ahad (15/9/2024).
Kiai Said menjelaskan bahwa NU adalah jam'iyah diniyyah dan ijtima'iyah. Menurutnya, ketiga aspek tersebut sangat penting dan harus menjadi perhatian bagi seluruh pengurus.
"Jam'iyah berarti organisasi yang diatur oleh aturan, termasuk anggaran dasar, anggaran rumah tangga, serta peraturan PBNU yang harus dipatuhi oleh seluruh pengurus NU di semua tingkatan, mulai dari PBNU hingga ranting," ujarnya.
Ia menekankan pentingnya keteraturan dalam organisasi agar NU tetap koheren. Selain itu, ia juga menyoroti pentingnya pelaksanaan program hingga ke tingkat ranting.
"NU harus koheren dan mutamasik, programnya harus sampai ke tingkat ranting," tegasnya.
Dalam kesempatan ini, Kiai Said juga mengingatkan bahwa PBNU saat ini tengah mencanangkan Gerakan Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama (GKMNU) sebagai program nasional yang harus didukung oleh seluruh pengurus di semua tingkatan.
"Karena jam'iyah ini harus diatur dengan aturan-aturan," tambahnya.
Kiai Said juga menyoroti aspek diniyyah dalam NU, mengingat NU merupakan organisasi sosial keagamaan yang berpijak pada Islam Ahlussunnah wal Jamaah. Menurutnya, pengurus dan warga NU harus memiliki tanggung jawab keagamaan yang kokoh.
"Karena diniyyah, maka pijakan kita tidak boleh lepas dari rujukan primer, yaitu Al-Qur'an dan Hadits. Setiap langkah harus mengikuti Al-Qur'an, Hadits, Ijma', dan Qiyas. Ini adalah pedoman seluruh warga NU, bukan hanya di Indonesia, tapi juga di seluruh dunia," tegasnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan peran NU sebagai organisasi sosial (ijtima'iyah), yang memiliki tujuan menjaga agama, akal, diri, keturunan, dan harta.
"Menjaga agama agar tetap kokoh, menggunakan akal untuk memberikan kontribusi, menjaga diri dari hal-hal yang merusak, membentuk generasi NU yang baik, dan meningkatkan perekonomian warga NU agar mandiri," pungkasnya.
Terpopuler
1
Rute dan Moda Terbaik Menuju Pelantikan JATMAN di Pesantren An-Nawawi Berjan Purworejo
2
Makesta Award dan Porseni IPNU IPPNU Belik, Ajang Penguatan Karakter dan Budaya Pelajar NU
3
Kiai Ubaidullah Ajak Saksikan Film Seribu Bayang Purnama, Suara Lantang untuk Petani dan Bumi yang Lebih Sehat
4
Persiapan Pelantikan JATMAN Capai 70 Persen, Ribuan Tamu Terkonfirmasi Hadir
5
Siswa SMPIT Al Fateeh Raih Juara MHQ Tingkat Kota Semarang, Harumkan Nama Sekolah
6
RA Miftahul ‘Ulum Krompakan Siapkan Generasi Penerus Aswaja Sejak Usia Dini
Terkini
Lihat Semua