• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Sabtu, 27 April 2024

Regional

Kiai dan Santri Miliki Hubungan Emosional dan Ikatan Batin Kuat

Kiai dan Santri Miliki Hubungan Emosional dan Ikatan Batin Kuat
Kegiatan Haul ke-10 almarhum KH Masruri Mughni oleh alumni Himpunan Santri Banyumas (Hisban) (Foto: Dok)
Kegiatan Haul ke-10 almarhum KH Masruri Mughni oleh alumni Himpunan Santri Banyumas (Hisban) (Foto: Dok)

Banyumas, NU Online Jateng
Pengasuh Pesantren Al-Hikmah 1 Benda, Sirampog, Brebes KH Labib Shodiq Suhaimi mengatakan, hubungan emosional antara kiai dan santri selalu memiliki ikatan batin yang sangat kuat.

 

"Meski mereka tidak berada di pesantren lagi, sudah berumah tangga, dan berkiprah di masyarakat dengan berbagai profesi, tetapi sanad keilmuan mereka tetap tersambung sampai kapanpun," kata Gus Labib.

 

Gus Labib mengatakan hal itu di depan ratusan alumni Himpunan Santri Banyumas (Hisban) dan Alumni Pondok Pesantren Al-Hikmah 1 Benda, Sirampog dalam acara peringatan Haul ke-10 wafatnya KH Mohammad Masruri Bin Abdul Mughni dan Peringatan 100 hari wafatnya KH Shodiq Bin Suhaimi di Pondok Pesantren Misbahul Falah Cabang Pesantren Al-Falah Tinggarjaya Jatilawang, Banyumas, beberapa waktu lalu.

 

Menurutnya, para santri harus selalu takdzim dan menghormati para kiai agar  selalu mendapat ilmu barakah. "Jangan pernah menyepelekan nasihat kiai, agar ilmu barakah maka harus disebarluaskan dan selalu menjaga tali silaturahim," tegasnya.

 

Seluruh alumni santri Al-Hikmah 1 Benda lanjutnya, juga diminta terus menyebarkan ilmu agama yang telah diperolehnya kepada masyarakat. Sebab, dengan menyebarkan kembali ilmu agama, para alumni telah mengamalkan ilmunya dan ikut meneruskan perjuangan para pendiri Pesantren Al-Hikmah 1 Benda dalam mendidik, mengajar, dan membina umat.

 

"Kalau anda masih mengaku Al-Hikmah itu pondok sampean, saya berpesan kepada seluruh alumni untuk terus menyebarluaskan ilmu-ilmu kiai (ilmu yang didapatkan di Pondok Pesantren Al-Hikmah Benda, red) dan itulah yang akan menjadi ridha para kiai dan itu pasti ilmunya barakah," ujarnya.

 

Kepada NU Online Jateng, Senin (13/9) Kiai Labib mengatakan, selain itu santri juga harus mengikuti tindak-tanduk para kiai seperti menjaga tali silaturahim antara santri dengan kiai atau pesantren di mana dia menimba ilmu.  Hal ini juga sudah dan selalu dilakukan para kiai Al-Hikmah 1 yakni dengan menghadiri haul para kiainya.

 

"Ikuti jejak lakunya guru-guru kita, almarhum Abah Masruri (KH Mohammad Masruri bin Abdul Mughni) dan Abah Shodiq (KH Shodiq bin Suhaimi) setiap ada haul pasti datang. Ini merupakan ikatan yang menyambung santri dengan gurunya," tuturnya.

 

Pengasuh Pesantren Al-Hikmah lainnya, KH Imaduddin bin KH Masruri Mughni mengatakan, untuk menjadi santri yang diakui dan mendapatkan ridha dan barakah kiai, maka silaturahim, mempraktikkan ajaran dan perilaku para kiai menjadi hal utama.

 

"Apalagi setiap saat, kiai-kiai di Pesantren Al-Hikmah Benda selalu mendoakan para santri dan alumninya. Doa para kiai terus mengalir kepada para santri dan alumni semua tetap nyanthol. Nyantol silaturahminya secara terus menerus tanpa putus," pungkasnya.  

 

Penulis: Samsul Huda
Editor: M Ngisom Al-Barony


Regional Terbaru