• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Selasa, 7 Mei 2024

Regional

Haul Ke-10 Kiai Masruri Mughni, Pesantren Al-Hikmah 2 Benda Brebes Gelar Semaan dan Tahlil

Haul Ke-10 Kiai Masruri Mughni, Pesantren Al-Hikmah 2 Benda Brebes Gelar Semaan dan Tahlil
Foto: lustrasi
Foto: lustrasi

Brebes, NU Online Jateng
Peringati hari wafatnya KH Masruri Mughni, Pesantren Al-Hikmah 2 Benda, Sirampog, Brebes menggelar berbagai kegiatan di antaranya semaan Al-Qur'an yang telah menjadi tradisi di Desa Benda, juga digelar di beberapa tempat, seperti di rumah putra-putri Abah Masrur, PTQ Al-Hikmah 2 Benda, Sekolah-sekolah milik yayasan, dan masjid-mushola sekitar pada Selasa (10/8). 

 

Dilanjutkan dengan acara inti yakni pembacaan tahlil, yasin, dan mauidzah hasanah yang disampaikan Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur KH Marzuki Mustamar.

 

Almarhum Kiai Marsuri bin Abdul Mughni yang pernh menjabat sebagai Rais PWNU Jawa Tengah wafat di Baqi' Madinah Al-Munawarah bertepatan dengan tanggal 1 Muharram 1433 Hijriyah dan hari ini telah memasuki tahun kesepuluh kewafatannya.

 

Peringatan haul ke-10 Abah Masruri kali ini memang berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Hal ini karena melihat perkembangan pandemi Covid-19 yang masih tinggi. Sehingga, acara dilakukan secara hybrid (campuran). Bagi keluarga ndalem dan santri berpusat di Masjid An-Nur dan para alumni bisa mengakses melalui Zoom ataupun Live Streaming media sosial Al-Hikmah 2.

 

Sosok ulama kharismatik yang tak kenal lelah berjuang mengabdi untuk pesantren dan umat. Tidak berlebihan bagi masyarakat mengatakan hal ini. Sebab, Abah Masruri memang tidak pernah terlihat lelah apalagi mengeluh untuk berjuang mendidik, mengasuh, membimbing, dan memberikan uswah al-hasanah (teladan yang baik) bagi para santri dan orang-orang yang mengenalinya.

 

Bagi putra-putrinya, Abah Masruri menjadi orang tua dalam segala sendi kehidupan, tidak sekadar biologis. Abah Masruri tidak pernah gagal mendidik dan membentuk karakter anak-anaknya dengan segala potensi masing-masing. 

 

Kiai Masruri telah sukses membentuk baiti jannati (rumahku surgaku). Di kesempatan mengajar, putra sulung Abah Masrur Gus Sholah seringkali menceritakan teladan dari ayahandanya untuk dijadikan pedoman hidup bagi para santri. Misalnya tentang kegigihan Kiai Masruri dalam mengajar santri-santrinya. 

 

"Bagi Kiai Masruri, mengajar menjadi obat bagi hidupnya," ujar Gus Sholah. 

 

Mengajar di sini bisa dimaknai dengan dua pemaknaan. Pertama, mengajar yang berarti ta’lim atau mengaji. Kedua, mengajar dengan teladan akhlak. Tidak ada waktu yang lebih berharga daripada mengaji. Bahkan, ketika kondisi kesehatannya mulai turun, Abah Kiai Masruri tetap semangat mengaji bersama para santri. 

 

Kontributor: Badruzzaman
Editor: M Ngisom Al-Barony
 


Regional Terbaru