• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Jumat, 28 Juni 2024

Regional

Jamaah Thariqah Malaysia Hadiri Haul Ke-84 KH Abdurrahman Mranggen Demak

Jamaah Thariqah Malaysia Hadiri Haul Ke-84 KH Abdurrahman Mranggen Demak
Foto: Ilustrasi
Foto: Ilustrasi

Semarang, NU Jateng Online 
Puluhan jamaah Thariqah Qadiriyah  Naqsabansiyah (TQN)  dari Malaysia menghadiri haul ke-84 KH Abdurrohman bin Qosidil Haq yang berlangsung di komplek Pesantren  Futuhiyyah Mranggen, Kabupaten Demak, Rabu (19/6/2024).


Syaikh Hafid bin Salamat yang memimpin jamaah TQN dari negeri jiran dalam majelis haul itu mengatakan, jasa KH Abdurrahman Mranggen sangat besar dalam membangun akhlak masyarakat, tidak hanya di Indonesia saja tetapi juga menembus ke mancanegara.


"Dakwah ajaran TQN sampai di Malaysia memang tidak disampaikan langsung KH Abdurrahman, tetapi didakwahkan dan diajarkan oleh KH Lutfil Hakim Muslih (Gus Kim) salah satu cucunya," kata Syekh Hafid saat menyampaikan sambutan haul di hadapan ribuan umat Islam di komplek Pesantren Futuhiyyah Mranggen.


Disampaikan, pertemuannya dengan Gus Kim berlangsung tahun 1995 saat Gus Kim menjadi Mudir Idarah Wustha Jamiyyah Ahlit Thariqah al-Mu'tabarah an-Nahdliyyah (Jatman) Jawa Tengah dan berkunjung ke Malaysia untuk mengajarkan TQN kepada jamaah di sana.


Setelah itu lanjutnya, dirinya sering diundang ke Jawa  Tengah untuk diajak mengikuti kegiatan TQN dan Jatman, terutama  tawajuhan, manaqib qubro dan bahtsul masail thariqiyah setiap tiga bulan sekali, tempatnya berganti-ganti di kawasan Jateng dan Yogyakarta.
 

Kegiatan haul ke-84 KH Abdurrahman bin Qosidil Haq Mranggen, Demak (Foto: Samsul Huda)


"Saya  juga diajak berziarah ke makam-makam auliya dan bersilaturahmi kepada para kiai sepuh di Jateng, di antaranya KH Maemun Zubaur Sarang, Ahmad Abdul Haq Watucongol, Muntilan, Magelang, Habib Luthfi Pekalongan, KH Muhaiminan Gunardo Parakan, Temanggung dan kiai-kiai lainnya. Bahkan juga disowankan kepada sesepuh NU KH Dr Idham Chalid di Jakarta," ucapnya.


Meski tidak pernah ketemu langsung dengan almarhum KH Abdurrahman ujarnya, namun silaturahim dan bimbingan dari Gus Kim yang kemudian menjadi Mudir Aam Idarah Aliyah Jatman terhadap jamaah TQN di Malaysia, jamaah dapat merasakan manfaat yang diajajarkan almarhum Kiai Abdurrahman yang sedang dihauli ini


Agar kemanfaatkan jaringan jamaah TQN Malaysia - dengan keluarga besar Bani Abdurrahman bersama Pesantren Futuhuyyah terus berlangsung, bersama keluarga dan jamaah TQN Malaysia hadir dalam haul ini


"Kami tidak ingin putus silaturahim, karena itu hari ini kami bersama keluarga dan jamaah Malaysia hadir dan sowan kepada putra almarhum Gus Kim, almarhum Gus Hanif dan keluarga Futuhiyyah, mohon doa agar kami bisa selalu hadir pada haul ini pada masa-masa mendatang," ujarnya.


Rangkaian agenda haul ke 84 Mbah Abdurrahman berlangsung meriah, alumni Futuhiyyah dan santri Thariqah memadati kampung Suburan Mranggen. Mudir Aam Jatman Habib Umar Muthohar yang semula dijadwalkan akan menyampaikan taushiyah tidak bisa hadir.


Panitia haul ke-84 Mbah Abdurrahman dan keluarga Futuhiyyah KH Kholid Mansur menjelaskan, Habib Umar diwakili menantunya, Habib Ali Baqir Assegaf.


Sebelum Habib Ali Baqir menyampaikan taushiyah acara haul diawali dengan pembacaan Al-Qur'an dan shalawat, tahlil, sambutan Pengasuh Pesantren Futuhiyyah (KH Ahmad Faiz Hanif Muslih), Alumni (Prof KH Arif Junaidi), Manaqib Mbah Abdurrahman (KH Abdul Basith), sambutan Wakil Bupati Demak KHM Ali Mahsun dan sambutan dari Jamaah Malaysia Syekh Hafid bin Salamat.
 

"Alhamdulillah rangkaian acara haul berlangsung lancar, sejumlah alumni dari luar kota masih ada yang bertahan di pondok untuk bereuni kecil meski rangkaian acara haul sudah selesai," pungkasnya.


Penulis: Samsul Huda


Regional Terbaru