Jaga Sanad Ilmu Baca Tulis Al-Qur'an dengan Metode Yanbu'a
Ahad, 29 November 2020 | 21:00 WIB

Pengasuh Pondok Pesantren Yanbu'ul Qur'an, KH Ulil Albab Arwani tengah menerangkan metode Yanbu'a.. (Foro: NU Online Jateng/Ahmad Rifqi Hidayat)
Ahmad Rifqi Hidayat
Penulis
Semarang, NU Online Jateng
Ilmu agama diajarkan oleh para kiai kepada para santri. Ilmu dari para kiai secara silsilah keguruan (sanad) bersambung sampai kepada Rasulullah Muhammad SAW. Demikian pentingnya menjaga sanad keilmuan, terlebih dalam belajar ilmu membaca Al-Qur'an. Pesantren Dorrotu Ahlissunnah Wal Jama'ah Desa Banaran, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang, Jawa Tengah menjaga sanad keilmuan para santri dengan metode Yanbu'a.
"Sanad keilmuan harus kita jaga karena kita bukan keturunan Rasulullah. Beda dengan keturunan Rasulullah yang ilmunya sudah diajarkan secara turun-temurun," kata Pengasuh PP Durrotu Aswaja Kiai Agus Ramadhan dalam pembukaan Pelatihan Metode Baca Tulis dan Menghafal Al-Qur'an dengan Metode Yanbu'a, Ahad (29/11).
Lebih lanjut Sekretaris Rabithah Ma'ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMINU) Kota Semarang ini mengatakan, memiliki sanad merupakan salah satu dari bagian menyempurnakan agama. "Sanad merupakan setengah dari agama. Walaupun tidak mutlak semuanya bersanad. Maka lihatlah dari siapa kamu mendapatkan ilmu tersebut," pesannya.
Artinya kita lihat kepada siapa kita berguru dari mana kita mengambil referensi. Hal ini sebagaimana dijelaskan para ustadz yang mengajarkan kitab-kitab dasar mencari ilmu kepada santri yang berguru di pesantren.
"Ini penting karena perkembangan teknologi ini membuat manusia banyak mengambil referensi ilmu agama dari internet," jelasnya mengingatkan.
Sementara itu Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Semarang KH Anashom mengatakan, kegiatan tersebut sangat tepat. Menurutnya, karena sanad keguruan dalam ilmu agama sangat penting, termasuk metode dalam mengajarkan Al-Qur'an.
"Saya tidak bisa menolak metode yang lain, tapi sejak lama saya sudah sering mengingatkan para pengajar Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPQ) untuk menggunakan metode Yanbu'a karena secara historis sudah jelas menghasilkan banyak huffadz dan secara sanad jelas bersambung," ujarnya menegaskan.
Selain itu, menurutnya sanad yang diperoleh dari guru yang baik juga memberikan keberkahan pada ilmu yang didapat dan berkah dalam menjalani kehidupan.
"Pandai dan keberkahan. Dua hal yang harus didapatkan. Maka dengan pelatihan, maka generasi yang akan datang tidak hanya bisa membaca dan menulis saja, tapi ada berkah dari ilmu yang didapatkan," tuturnya.
Penulis: Ahmad Rifqi Hidayat
Editor: Hasan Fauzy
Terpopuler
1
Ahad Kliwonan dan Pelantikan Pengurus NU Se-Tawangsari Digelar di Panggung Alam Taruwongso
2
Pesantren Tarbiyatul Qur’an Al Waro’ Juwiring, Warisi Perjuangan Kiai Muslimin Santri Pendherek KH Al Mansur Popongan
3
Abu Sampah Disulap Jadi Paving, Inovasi Hijau LPBI NU dan Banser Trangkil
4
Gerakan Pemuda Ansor: Pilar Pembangunan dan Pemersatu Dinamika Desa
5
Dosen IAI An-Nawawi Purworejo Tawarkan Konsep At-Takāmul At-Takayyufi dalam Pendidikan Moderasi Beragama
6
Khutbah Jumat: Pelajaran Yang Tersirat Dalam Ibadah Haji
Terkini
Lihat Semua