• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Rabu, 1 Mei 2024

Regional

IPNU Jateng Siap Jadi Rumah Aman dan Nyaman bagi Pelajar

IPNU Jateng Siap Jadi Rumah Aman dan Nyaman bagi Pelajar
Kegiatan peluncuran riset perilaku pelajar di Jateng oleh IPNU-IPPNU Jawa Tengah (Foto: NU Online Jateng/Marzuki Rouf)
Kegiatan peluncuran riset perilaku pelajar di Jateng oleh IPNU-IPPNU Jawa Tengah (Foto: NU Online Jateng/Marzuki Rouf)

Semarang, NU Online Jateng
Organisasi sayap pelajar NU yakni Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Jawa Tengah menyatakan siap menjadi rumah yang aman, nyaman, ramah bagi kaum terpelajar di Jawa Tengah.


Ketua IPNU Jateng Muhamad Irfan Khamid mengatakan, akhir-akhir ini sering kita dengar dan terima informasi tentang perilaku menyimpang baik sebagai subyek maupun obyek tentang kekerasan seksual.


"Bullying, kekerasan seksual, judi online, dan lainnya sudah marak terjadi di kalangan pelajar. Maka dari itu perlu dilakukan adanya riset yang mengolah sejauh mana perilaku menyimpang yang dilakukan oleh para pelajar," ujarnya.


Hal itu disampaikan pada peluncuran 'Riset Perilaku Pelajar Jawa Tengah' bertempat di Aula Lantai 3 Kantor PWNU Jawa Tengah Jalan dr Cipto 180 Kota Semarang pada Kamis, (4/4/2024). 


Disampaikan, kegiatan riset merupakan bagian dari ikhtiar dari PW IPNU Jateng untuk ke depannya yang akan menjadi pelaksana tugas untuk mengetahui apa yang terjadi di kalangan Pelajar se-Jawa Tengah.  


"Organisasi IPNU IPPNU harus dapat memberikan solusi yang baik dan positif untuk diberikan kepada pelajar secara keseluruhan agar kekerasan seksual tidak terjadi. Ketika kita tahu sejauh mana perilaku pelajar saat ini, kemudian riset tersebut kita olah, maka kita dapat memformulasikan pendampingan, konsultasi, dan pengarahan kepada seluruh pelajar khususnya di Jawa Tengah”, kata Irfan kepada NU Online Jateng, Jumat (5/4/2024).
 


Salah satu kasus lanjutnya, yang telah terjadi tentang bullying, kekerasan, pelecehan seksual, judi online atau sejenisnya. Parahnya, pada tahun 2023 transaksi judi online di Indonesia mencapai 200 triliun yang banyak dilakukan oleh guru dan pelajar.


“Terdapat 80% kasus bullying di kalangan pelajar di bawah Kementerian Agama dan 20% di bawah Kemendikbud. Kemudian terdapat pula sekitar 2,1 juta dari 2,7 juta penduduk Indonesia melakukan transaksi judi online yang banyak dilakukan oleh guru dan pelajar dan ini perlu di riset dan ditinjau," tegasnya.


Untuk itu sambungnya, dari kami sudah merancang teknis riset yang akan disebar melalui bantuan Pimpinan Cabang IPNU yang nantinya jawaban dari responden akan menjadi rekomendasi kebijakan dan diberikan ke Dinas Provinsi dan Dinas Pendidikan sebagai hasil karya dari pelajar IPNU di Jateng.


"IPNU harus bisa memberikan kontribusi untuk pendidikan, pembangunan pelajar, bukan hanya tentang mempertahankan kaderisasi. Mari kita bergerak bersama menjadikan Jateng sebagai pelaku pembangunan rumah pelajar yang aman, ramah, dan nyaman,” pungkasnya. 


Pengirim: Marzuki Rouf


Regional Terbaru