Banyumas, NU Online Jateng
Puluhan orang kader Fatayat mengikuti Latihan Kader Dasar (LKD) yang digelar oleh Pimpinan Anak Cabang (PAC) Fatayat NU Kebasen, Kabupaten Banyumas pada Ahad (10/10).
Dengan mengangkat tema 'Meningkatkan Peran Penting Perempuan Ahlussunah Wal Jamaah, kegiatan LKD dibuka Ketua Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kebasen, Kiai Basyarudin.
Dalam sambutannya Kiai Basyarudin berharap, dengan kegiatan LKD bisa memantapkan peserta sebagai kader Fatayat NU. “Para kader ini ke depan diharapkan mampu menjadi kader yang militan dalam menopang perjuangan NU," tegasnya.
Dikatakan, setelah mendapat bekal ilmu dari LKD, peserta harus bisa mendukung dan memberikan kontribusi terhadap NU, terutama di lingkungan fatayat di wilayahnya masing-masing,“ ujarnya.
Ketua Pimpinan Cabang (PC) Fatayat Banyumas Eva Lutfiati Khasanah (Foto: Dok)
Ketua Pimpinan Cabang (PC) Fatayat Banyumas Eva Lutfiati Khasanah menyampaikan, ke depan, Fatayat juga bisa berperan mengembangkan ekonomi. “Perempuan jangan mau hanya dijadikan sebagai konco wingking, sekarang sudah saat harus maju dan berperan di tengah-tengah masyarakat," ungkapnya.
Kepada NU Online Jateng, Rabu (13/10) Eva menjelaskan, perempuan juga harus bisa mengembangkan ekonomi dan usaha. Dimulai dari yang kecil bila terus dirintis dan dikembangkan bisa untuk menopang ekonomi keluarga bahkan organisasi,” ucapnya.
Di samping itu lanjutnya, LKD harus bisa menciptakan kader Fatayat NU militan yang siap berkhidmat dan berwawasan luas sehingga tidak mudah timbul konflik internal dalam kepengurusan.
“Saya berharap fatayat lebih berkembang, kompak, tanpa harus memandang status sosial, baik titel ataupun materi,” tambahnya.
Beberapa materi dalam LKD yaitu Wawasan Kebangsaan disampaikan Ketua GP Ansor PC Banyumas Gus Muhammad Luqman, Aswaja oleh Kiai Faturrahman (Kranggan, Ajibarang), Leadership oleh Dosen di UIN Saizu Purwokerto Ernawati, dan Kefatayatan oleh Ketua PC Fatayat NU Banyumas Eva Lutfiati Khasanah.
Pada saat menyampaikan materinya Gus Lukman berpesan kepada peserta supaya dalam berkhidmat Fatayat NU tidak melupakan keluarga. “Kader Fatayat harus bisa menciptakan rasa nyaman dalam keluarga, bisa dipercaya, dan menjaga kepercayaan pasangan," ungkapnya.
Menurutnya, Fatayat juga harus mau nguri-uri, berjuang, menolong NU, merawat tradisi amaliyah NU, dan banyaklah berperan bukan baperan.
Materi disampaikan melalui berbagai game, diskusi dan kerja kelompok. Kemudian dijelaskan keterkaitannya dengan kompetensi, simpulan, teori, dan tipe leadership.
Kontributor: Naeli Rokhmah
Editor: M Ngisom Al-Barony
