Grand Opening Qira'at Centre JQHNU Kota Semarang Hadirkan Syekh Nabil dari Mesir
Kamis, 22 Desember 2022 | 15:00 WIB
Semarang, NU Online Jateng
Pimpinan Cabang (PC) Jamiyatul Qurra wal-Huffadh Nahdlatul Ulama (JQHNU) Kota Semarang menghadirkan Syekh Nabil Muhammad Ali dari Mesir dalam Seminar Qira'at Asyrah. Seminar tersebut merupakan kegiatan Grand Opening Qira'at Centre JQHNU Kota Semarang.
Rais Majelis Ilmi JQHNU Kota Semarang KH Abdul Hakim, AH mengatakan, seremonial pembukaan Qira'at Centre diharapkan menjadi pemantik semangat untuk belajar membaca Al-Qur'an sesuai kaidah bacaan.
"Mudah-mudahan ini menjadi syiar memperkenalkan kembali JQHNU sebagai badan otonom (Banom) NU yang terbentuk kembali di Semarang. Juga menjadi semangat bagi para pecinta Al-Qur'an untuk terus memperbaiki kualitas bacaan," tutur Kiai Hakim dalam siaran pers yang diterima redaksi NU Online Jateng, Rabu (21/12/2022).
Seminar Qira'at bakal digelar di Pesantren Bugen Al-Itqon, Kota Semarang pada Kamis (22/12/2022). Hingga saat ini (Rabu, red), peserta yang terdaftar sudah mencapai lebih dari 150 orang, baik dari unsur pengurus, anggota maupun santri pada umumnya. "Alhamdulillah target peserta sudah terpenuhi," ucapnya.
Ketua JQHNU Kota Semarang Ahmad Rifqi Hidayat, AH menjelaskan, kegiatan tersebut memang digelar secara terbatas. Sebab, jumlah penghafal Al-Qur'an di Kota Semarang sangat banyak.
"Kita batasi karena memang ini baru kegiatan pertama setelah pelantikan menjelang Hari Santri kemarin. Jadi, dengan persiapan yang singkat dan pengurus yang baru, kegiatan ini jadi pengalaman berharga untuk kegiatan selanjutnya," ujarnya.
Untuk menambah semangat lanjutnya, Seminar Qira'at Asyrah juga bakal menghadirkan Wakil Gubernur Jateng KH Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin) sebagai keynote speaker. "Insyaallah Gus Yasin juga hadir dalam Grand Opening Qira'at Centre," ucapnya.
Dijelaskan, hadirnya konsep Qira'at Centre merupakan ikhtiar menjadikan Kota Semarang sebagai pengembangan ilmu Al-Qur'an. Sebab, ada banyak potensi yang bisa dikelola agar Kota Semarang lebih religius dan qur'ani.
"Ada banyak yang memiliki sanad qira'at, tapi tidak semua bisa mengajar di pesantren. Sebaran ilmu ini bisa terjadi jika ada ikhtiar mengelola potensi yang ada," pungkasnya.
Pengirim: Ahmad Sibahul Khoir
Terpopuler
1
Tari dan Tayu, Sosok Kartini Kembar Fatayat NU dari Kendal
2
Darul Amanah FA Jaring Bintang Lapangan Lewat Seleksi Terbuka SSB dan Beasiswa 2025/2026
3
6 Fakta Sejarah RA Kartini yang Jarang Diketahui Publik
4
Peringati HKBN 2025, LPBINU Kudus Gelar Pelatihan Driver Perahu Karet untuk Perkuat Kesiapsiagaan Bencana
5
Kemandirian Kader Jadi Sorotan Ketua PW Ansor Jateng dalam Halal Bihalal PAC Ansor Gringsing
6
Tumbuhkan Jiwa Mandiri dan Disiplin, Santri Pesantren Salafiyah Kangkung Kendal Semarakkan Ekstrakurikuler Pramuka
Terkini
Lihat Semua