• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Jumat, 3 Mei 2024

Regional

Gerakan Petani NU Tanam Padi Organik untuk Bantu Pemerintah

Gerakan Petani NU Tanam Padi Organik untuk Bantu Pemerintah
Rais PWNU Jateng KH Ubaidullah Shodaqoh (Foto: NU Online Jateng/Dok)
Rais PWNU Jateng KH Ubaidullah Shodaqoh (Foto: NU Online Jateng/Dok)

Semarang, NU Online Jateng
Rais Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah KH Ubaidullah Shodaqoh mengatakan, gerakan petani NU menanam padi organik bukan tanpa alasan. Menurutnya, langkah strategis PWNU Jateng sejak beberapa tahun terakhir untuk mewujudkan kemandirian pangan sekaligus bantu pemerintah.


"Berbagai kesulitan yang dialami petani berdampak pada hasil yang didapatkan dari menanam padi. Selain panennya tidak sesuai harapan, tanahnya menjadi keras karena menggunakan pupuk kimia. PWNU Jateng bersama kelompok 'Kadang Tani Sarwo Tulus' merespons dengan melakukan uji coba penggunaan pupuk organik ternyata hasilnya sangat memuaskan," ujarnya.


Tentu lanjutnya, ini menjadi kabar yang menggembirakan bagi petani. Maka gerakan menanam padi organik dilakukan secara masif dan petani semakin antusias setelah melihat hasil yang didapatkan. "Ini akan terus kami dorong agar petani-petani NU yang belum mempraktikkan bisa mulai mencoba," ucapnya.

 
Sekretaris PWNU Jateng H Hudallah Ridwan Naim mengatakan, masifnya petani nahdliyin di Jawa Tengah menanam padi organik sejak beberapa tahun terakhir berperan menjadi penyumbang negara sebanyak Rp3,8 triliun.


"NU Jateng melalui Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdlatul Ulama (LPPNU) terus melakukan gerakan menanam padi organik bersama petani NU karena hasil panennya lebih baik, tanah tetap subur, dan berbiaya murah," ujarnya saat konsolidasi Kader Penggerak Pertanian NU di Rumah Joglo Pesantren Al-Itqon Bugen, Kota Semarang, Ahad (21/5/2023).



Sekretaris PWNU Jateng H Hudallah Ridwan Naim (Foto: Dok)


Disampaikan, nilai Rp3,8 triliun merupakan nilai konversi dari petani yang menggunakan pola pertanian organik sehingga mereka mengurangi ‘jatah’ subsidi pupuk yang diberikan pemerintah.


“Terutama melalui peran dari LPPNU Jawa Tengah dengan menggunakan pertanian organik," ucapnya.


Menurutnya, meski anggaran subsidi pupuk dari pemerintah mencapai Rp33 triliun tahun 2023, manun petani masih mengalami kesulitan untuk mendapatkannya. Maka pupuk organik menjadi solusi dan ternyata hasil panennya bisa lebih baik.


"Dengan peran inilah, petani khususnya dari kalangan NU terbukti menjadi penolong negeri sebagaimana ‘dhawuh’ dari KH Hasyim Asya’ri," ungkapnya.


Kemandirian pertanian melalui kemandirian pengadaana pupuk lanjutnya, sangat penting untuk mendorong kedaulatan petani dan juga ketahanan pangan negeri ini. “Ini bukti dhawuh Mbah Hasyim Asy’ari, petani penolong negeri,” pungkasnya.


Penulis: M Ngisom Al-Barony


Regional Terbaru