• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Sabtu, 11 Mei 2024

Regional

Gelar Aksi Damai, Sejumlah Banom NU di Solo Ajak Masyarakat Lawan Radikalisme

Gelar Aksi Damai, Sejumlah Banom NU di Solo Ajak Masyarakat Lawan Radikalisme
Aksi damai menolak aksi terorisme di Kota Solo, Sabtu (3/4). (Dok. NU Online Jateng/ Bib Rohim)
Aksi damai menolak aksi terorisme di Kota Solo, Sabtu (3/4). (Dok. NU Online Jateng/ Bib Rohim)

Solo, NU Online Jateng

Sejumlah badan otonom NU Kota Surakarta bersama beberapa Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) lainnya menggelar aksi damai, Sabtu (3/4) di kawasan Ngarsapura, Kota Solo, Jawa Tengah. Koordinator Aksi, Muhammad Wahid Nur Faiz mengatakan, banom dan OKP yang ikut dalam aksi ini di antaranya dari PMII, GP Ansor, Fatayat NU, IPNU, IPPNU, GMNI, GMKI, dan sebagainya.

 

Aksi yang dilakukan dengan membagikan bunga mawar kepada para pengguna jalan dan membentangkan poster ini, merupakan respon penolakan serta kecaman atas aksi terorisme yang akhir-akhir ini terjadi, seperti aksi bom bunuh diri yang terjadi pada 28 Maret lalu di Gereja Katedral Makassar dan selang beberapa hari kemudian, terjadi aksi teror di Mabes Polri.

 

"Aksi kami ini lakukan sebagai bentuk keprihatinan adanya ancaman radikalisme di Makassar dan Mabes Polri. Kita bersepakat, para pemuda di Kota Solo ini, khususnya dari kalangan nahdliyin, harus bisa menjadi inisiator perdamaian, toleransi, serta perang terhadap radikalisme," ucapnya.

 

Faiz yang juga aktivis PMII Kota Surakarta melanjutkan, aksi tersebut juga mengecam keras segala bentuk radikalisme dan terorisme yang mengatasnamakan agama di Indonesia. “Apalagi, diketahui, penyerang di Mabes Polri masih berusia muda,” ungkapnya.

 

Dia menambahkan, aksi bersama rekan-rekan pemuda di Kota bengawan tersebut bukan akhir, melainkan sebagai lagkah awal melawan radikalisme dan terorisme. "Setelah ini akan ada kegiatan dari kami yaitu memberikan wawasan kepada masyarakat untuk menanggulangi radikalisme," jelas Faiz.

 

Dijelaskan pula mengenai makna bunga mawar yang dibagikan, yakni sebagai simbol ajakan kepada pengguna jalan di Kota Solo untuk cinta terhadap perdamaian. "Simbol tidak adanya kerusakan dan ancaman-ancaman terhadap perdamaian," ungkapnya.

 

Adapun lima poin penyataan sikap yang disampaikan dalam aksi damai tersebut: 

1. Menolak bentuk kekerasan dan pengingkaran atas kebhinekaan dan kebebasan berkeyakinan dan peribadatan.

2. Mendesak kepada pemerintah dan aparta penegak hukuman untuk terus mengusut tuntas kasus terorisme yang mengusik kebebasan peribadatan dan pelanggaran atas hak asasi manusia yang telah menelan korban.

3. Menyampaikan rasa empati dan keberpihakan dengan penuh kepada umat beragama dan warga negara yang telah menjadi korban tindakan terorisme.

4. Mengajak kepada masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat Kota Surakarta untuk merawat toleransi dan menjaga perdamaian.

5. Mengajak seluruh masyarakat Indonesia agar tidak takut terhadap tindakan terorisme.

 

Kontributor: Bib Rohim

Editor: Ajie Najmuddin


Regional Terbaru