Regional

Fatayat NU Demak Pacu Kapasitas Kader, Dorong Perempuan Tangguh di Era Digital

Jumat, 25 April 2025 | 10:00 WIB

Fatayat NU Demak Pacu Kapasitas Kader, Dorong Perempuan Tangguh di Era Digital

Capacity Building PC Fatayat NU di Gedung Srikandi, Tembiring Bintoro, Demak, Rabu (23/4/2025).

Demak, NU Online Jateng 

Pimpinan Cabang (PC) Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Demak menggelar kegiatan Capacity Building dalam rangka memperkuat kapasitas kader, mempererat tali silaturahmi, serta Halal Bihalal. Kegiatan tersebut berlangsung di Gedung Srikandi, Tembiring Bintoro, Demak, Rabu (23/4/2025).


Kegiatan ini merupakan hasil kemitraan antara PC Fatayat NU Demak dengan Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Jawa Tengah, yang diinisiasi oleh Ketua Komisi D DPRD Jawa Tengah, Hj Ida Nur Saadah.


Ketua PC Fatayat NU Demak, Khoirun Nisa, menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat kemampuan manajerial para pengurus, khususnya dalam pengelolaan organisasi.


"Peserta terdiri dari pengurus cabang dan perwakilan anak cabang, termasuk Ketua, Sekretaris, dan Bendahara. Harapannya, materi yang disampaikan narasumber bisa benar-benar diterapkan dalam kerja nyata organisasi," ujar Khoirun Nisa.


Sementara itu, Hj Ida Nur Saadah, yang akrab disapa Mbak Ida, menyoroti pentingnya peran perempuan dalam menghadapi tantangan di era digital. Ia mengingatkan agar kader Fatayat bijak dalam memanfaatkan teknologi.


"Hidupmu hari ini bergantung pada jempolmu. Maka gunakan teknologi dengan cerdas agar tidak jadi bumerang," ujarnya.


Lebih lanjut, Mbak Ida mendorong Fatayat NU Demak untuk menghadirkan kegiatan yang berdaya guna dan monumental. Ia mencontohkan pentingnya perhatian terhadap isu kesehatan reproduksi perempuan sebagai bentuk advokasi yang relevan dan berdampak, mengingat sebagian besar kader Fatayat merupakan perempuan muda yang produktif.


Senada dengan itu, Kepala Kesbangpol Kabupaten Demak, Kendarsih Iriani, menyampaikan bahwa perempuan merupakan setengah dari populasi dunia dan menjadi pilar penting dalam pembangunan bangsa. Menurutnya, keterlibatan aktif perempuan dalam berbagai sektor seperti pendidikan, ekonomi, hingga politik merupakan jaminan terciptanya pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.


"Namun, perjuangan ini tidak mudah. Seringkali dihadang stereotip gender serta diskriminasi tradisi dan budaya yang sudah mengakar. Oleh karena itu, diperlukan komitmen dan konsistensi dalam memperjuangkannya," tegas Kendarsih.


Ia juga menekankan pentingnya pelatihan keterampilan, penguatan regulasi yang berpihak pada kesetaraan gender, serta dukungan terhadap perempuan dalam kepemimpinan sebagai langkah konkret dalam meningkatkan peran perempuan di berbagai lini kehidupan berbangsa dan bernegara.