Cerita dan Tips dari Penulis Terbaik Lomba Esai Lakpesdam 2024 se-Jawa Tengah
Rabu, 4 Desember 2024 | 11:00 WIB
Semarang, NU Online Jateng
Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah menggelar webinar via Zoom bertajuk "Proses Kreatif Penulisan Esai" sebagai bagian dari tindak lanjut Lomba Esai dalam rangka peringatan Hari Santri Nasional 2024 pada Rabu (03/12/2024).
Agenda ini menghadirkan tiga penulis muda NU terbaik yang tersaring dari Lomba Esai Lakpesdam 2024 sebagai narasumber. Ketiganya yaitu Nadwa Anjani (UIN Raden Mas Said Surakarta), Muhammad Fuad Muhtadi (UIN Prof KH Saifuddin Zuhri Purwokerto), dan Arafani Dea Oktavionia (Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara).
Ketua Lakpesdam PWNU Jawa Tengah, M. Zainal Anwar menyampaikan bahwa webinar ini merupakan bentuk apresiasi bagi para penulis muda NU.
“Kita ingin menumbuhkan lagi gairah menulis sekaligus scout talent bagi generasi NU. Model yang kita bidik (untuk lomba ini memang) adalah esai. Kenapa esai? Karena kita ingin mendorong kepekaan anak-anak muda terhadap keadaan sosial yang kadang luput," ujarnya
Sementara itu, Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Negeri Semarang (UNNES), sekaligus pengurus Lakpesdam PWNU Jawa Tengah, Himmatul Ulya, penulisan esai tidak hanya memerlukan keterampilan menulis, tetapi juga kepekaan terhadap isu-isu di sekitar.
Penulisan esai tidak hanya membutuhkan keterampilan menulis, tetapi juga kepekaan terhadap isu-isu sekitar. Melalui acara ini, kami berharap peserta dapat memahami bagaimana membangun ide dan menyusunnya menjadi karya yang bermakna,” ujarnya
Setiap narasumber berbagi pengalaman unik mereka dalam menulis esai. Sebagai pemenang pertama Lomba Esai Lakpesdam 2024, Nadwa berbicara tentang pentingnya penelitian yang mendalam sebelum menulis esai.
Dalam penjelasannya menjelaskan bagaimana pengalamannya mengamati perkembangan masyarakat sekitar menjadi inspirasi utama dalam tulisannya yang berjudul "Urgensi Penguatan Keterampilan Digital Santri NU Guna Mewujudkan SDM Berkualitas Menuju Indonesia Emas 2045”. Menurut Nadwa, seorang penulis esai harus peka terhadap perubahan zaman tanpa kehilangan identitas nilai-nilai lokal.
Sebagai juara kedua, Fuad menekankan pentingnya struktur dan narasi dalam esai. Dengan esainya yang berjudul "NU di Abad Kedua: Menjaga Warisan, Menata Masa Depan". Dalam paparannya Fuad pada mulanya menceritakan bagaimana dirinya pertama kali akan mengikuti lomba ini mendapat ejekan dari teman-temannya, karena sering ikut lomba esai tapi tidak pernah menang.
“Kalau kata orang Jawa, melu lomba bae, menang ora,” ujar Fuad.
Meski begitu, Fuad tidak putus asa. Sebaliknya, ejekan dari teman-temannya itu malah jadi pemantik semangat untuk tetap menulis dan akhirnya mendapat predikat sebagai tiga besar esai terbaik Lakpesdam 2024.
Selain itu, dalam pemaparannya Fuad juga menyampaikan bagaimana dirinya terinspirasi dari berbagai karya-karya sastra. Misalnya dari puisi atau lagu. Hal ini membantunya dalam menyusun argumen yang kuat dan relevan.
Selanjutnya, pada pemaparan penulis ketiga, Arafani berbicara tentang pentingnya tesis utama dan proses riset dalam menulis esai. Dalam esainya yang berjudul "Strategi Membangun SDM Unggul NU melalui Beasiswa untuk Mengokohkan Peran Kader NU di Masa Depan", Arafani mengungkapkan bagaimana ia memulai dari tesis utama dari esai, lalu kemudian mencari data pendukung melalui riset dari jurnal dan bacaan-bacaan sebagai pendukung.
“Sehingga esai yang kita tulis itu memiliki data yang kuat,” ujar Arafani.
Ketiga narasumber sepakat bahwa menulis esai adalah perjalanan intelektual yang membutuhkan keberanian untuk berpikir kritis dan menuangkannya dalam tulisan yang sistematis.
Webinar ini semakin menarik dengan sesi tanya jawab yang berlangsung hangat. Peserta mengajukan berbagai pertanyaan, mulai dari cara menemukan ide, menjaga konsistensi dalam menulis, hingga tantangan yang dihadapi para narasumber saat menyusun esai mereka.
Salah satu peserta, Yuliatun dari PCNU Magelang, bertanya tentang bagaimana menghadapi writer’s block. Para narasumber memberikan tips praktis, seperti membaca kembali esai-esai inspiratif, berdiskusi dengan teman, dan melakukan riset kecil-kecilan untuk memperkaya sudut pandang.
Acara ini bertujuan memberikan wawasan dan inspirasi kepada para peserta, terutama para penulis muda, tentang proses kreatif dalam menulis esai yang dilalui oleh para pemenang Lomba Esai Lakpesdam 2024.
Agenda ini ditutup dengan pemberian hadiah kepada tiga pemenang lomba esai Lakpesdam Jateng 2024 secara simbolis dengan susunan berikut.
Juara 1: Nadwa Anjani (UIN Raden Mas Said Surakarta).
Juara 2: Muhammad Fuad Muhtadi (UIN Prof. KH. Saifuddin Zuhri Purwokerto).
Juara 3: Arafani Dea Oktavionia (Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara).
Terpopuler
1
Kiai Abdan Koripan Magelang, Sang Jurkam NU
2
NU Peduli Lasem Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir di Gubug, Grobogan
3
Biro Infokom Banser Tegal Gelar Kopdar, Bahas Penguatan Komunikasi dan Kesiapsiagaan
4
Ketua Baru PR GP Ansor Karangasem Tegal Terpilih, Siap Wujudkan Pemuda Maju dan Berkhidmat
5
Lakpesdam PWNU Jateng Gandeng PCNU Kota Semarang Gelar Forum Kader NU Jateng yang Perdana
6
Berikut 6 Putusan Hasil Komisi Bahtsul Masail Waqi’iyah Munas NU 2025
Terkini
Lihat Semua