Regional

Rapat Kerja Pertama Lakpesdam PWNU Jateng: Rumuskan Strategi Baru untuk Pemberdayaan Masyarakat

Sabtu, 28 September 2024 | 13:00 WIB

Rapat Kerja Pertama Lakpesdam PWNU Jateng: Rumuskan Strategi Baru untuk Pemberdayaan Masyarakat

Raker Lakpesdam PWNU Jateng. (Foto:Istimewa)

Surakarta, NU Online Jateng

Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Provinsi Jawa Tengah masa khidmat 2024-2029 menggelar rapat kerja di Gedung PPG, UIN Raden Mas Said Surakarta, Sabtu (29/9/2024).


Ketua Lakpesdam Muhammad Zainal Anwar menegaskan dalam sambutannya bahwa Lakpesdam tidak hanya menjadi lembaga pengkajian dan pengembangan, tetapi juga sebagai badan perencanaan. 


“Lakpesdam kini tidak hanya menjadi lembaga pengkajian dan pengembangan, tetapi juga badan perencanaan, khususnya di tingkat wilayah Jawa Tengah. Diharapkan dapat mengaktifkan kembali beberapa lembaga yang sudah vakum,” ujarnya.


Rektor UIN Raden Mas Said Surakarta Prof Toto Suharto turut menyampaikan sambutan serta ucapan terima kasih kepada pengurus Lakpesdam PWNU Jawa Tengah karena telah mempercayakan penyelenggaraan rapat kerja di UIN Raden Mas Said Surakarta untuk pertama kalinya.


“Nantinya, pengurus Lakpesdam harus menyusun program kerja jangka pendek, menengah, dan panjang, serta meningkatkan kualitas lembaga di segala sektor,” ujarnya.


Ia berharap agar pengurus Lakpesdam Jawa Tengah mampu memahami situasi dan dinamika zaman, sehingga produk kajian yang dihasilkan bisa lebih bermanfaat. Ia juga menekankan pentingnya merancang sumber daya manusia (SDM) yang ingin dibentuk dan dikembangkan secara maksimal.


“Lakpesdam perlu memahami situasi dan arah gerak zaman sekarang, serta menjadi lembaga yang responsif dan adaptif, agar produk kajian yang dihasilkan bermanfaat bagi masyarakat, khususnya Nahdliyyin,” tambahnya.


Ketua PWNU Jawa Tengah KH Abdul Ghafar Rozin menegaskan bahwa Lakpesdam Jawa Tengah harus selalu mengingat perannya terhadap masyarakat sekitar.


“Hampir semua pengurus Lakpesdam adalah akademisi, sehingga jika kita fokus pada ranah penelitian dan pengembangan, itu wajar. Namun, saya menginginkan penelitian yang kita rumuskan hari ini juga menengok kembali pada civil society,” ujar kiai yang akrab disapa Gus Rozin.


“Kita perlu merefleksikan bahwa 10-15 tahun lalu, kita akrab dengan gerakan civil society, karena NU memang memiliki fungsi itu. Gerakan ormas adalah pilar penting dalam civil society, dan hal itu tidak boleh hilang,” tambahnya.


“Oleh karena itu, Lakpesdam perlu melepaskan citranya sebagai lembaga elite,” pesan Gus Rozin dalam sambutannya.


Perwakilan Lakpesdam PBNU Achmad Maftuchan menjelaskan bahwa hubungan antara NU dan pemerintah perlu diperhatikan dengan seksama. Sebagai bagian dari masyarakat sipil yang lebih luas, NU tidak bisa sepenuhnya terpisah dari pemerintah, namun hubungan tersebut tidak boleh dianggap sebagai sesuatu yang mutlak. 


“Kaitan hubungan dengan pemerintah perlu digarisbawahi, bahwa NU sebagai bagian dari masyarakat sipil yang lebih luas tidak bisa sepenuhnya terpisah dari pemerintah. Namun, hubungan kita dengan pemerintah tidak boleh dianggap sebagai 'harga mati',” jelasnya.


Ia menekankan bahwa waktu untuk melawan atau berkolaborasi harus disesuaikan dengan tujuan dan agenda yang jelas, serta strategi mirroring dengan pemerintah, terutama di wilayah Jawa Tengah, perlu dirumuskan secara matang.


"Timing kapan melawan dan kapan berkolaborasi harus disesuaikan dengan tujuan dan agenda yang jelas. Strategi mirroring dengan pemerintah, terutama di wilayah Jawa Tengah, perlu dirumuskan," ujarnya


Rapat kerja pertama bagi Pengurus Lakpesdam Jawa Tengah periode 2024-2029 ini diharapkan dapat menghasilkan program kerja yang sesuai dengan visi dan misi, serta memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.