• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Kamis, 2 Mei 2024

Regional

SEMARAK RAMADHAN 1443 H

Bincang Ramadhan IPPNU Jateng Bahas Hukum Skincare dan Keluarga Maslahah

Bincang Ramadhan IPPNU Jateng Bahas Hukum Skincare dan Keluarga Maslahah
Bincang Ramadhan IPPNU Jateng (Sumber: IG IPPNU Jateng)
Bincang Ramadhan IPPNU Jateng (Sumber: IG IPPNU Jateng)

Semarang, NU Online Jateng
Iman sejatinya ialah sebuah pemberian dari Allah bagi suatu hati yang Dia kehendaki. Kita sebagai umat muslim menjadi orang yang beruntung sebab diberi keimanan.

"Derajat seseorang itu terletak pada imannya, sedangkan penunjang dari iman itu sendiri terletak pada ilmu dan amal. Sehingga untuk memiliki iman yang kokoh, harus memiliki pondasi yang kuat. Maka, dalam Islam mencari ilmu itu hukumnya wajib," terang Ning Imaz Fatimatuz Zahra (Ning Imaz) Lirboyo, Kediri pada Ahad (24/4).

Disampaikan, pada acara Bincang Ramadhan yang diselenggarakan Pimpinan Wilayah (PW) Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Jawa Tengah tersebut, dalam Islam berhias diri diperbolehkan. Selama hal itu tidak berlebihan dan tidak merubah ciptaan Allah, dengan menampilkan gaya berpakaian yang layak, pantas, bersih dan rapi.

"Islam itu menyukai keindahan, maka hukum perawatan kulit (skincare) untuk memperindah diri itu diperbolehkan, tentu sesuai koridor syariah," imbuhnya.

Keluarga Maslahah

Pada acara Bincang Ramadhan sebelumnya, Ahad (17/4) membahas tema 'Keluarga Maslahah'. Keluarga Maslahah ialah kondisi keluarga yang diimpikan semua orang. Terjalinnya hubungan yang baik, damai, dan taat dalam urusan agama.

Pengasuh Pesantren Assidiqiyah 10 Cianjur​, Jawa Barat,​​​​​​ Ning Atina Balqis Izza Iskandar (Ning Balqis) yang menjadi narasumber menjelaskan, dalam membina sebuah keluarga diperlukan kesalingan. Hal ini dimaksudkan dengan sikap saling menjaga komunikasi, saling bekerja sama, saling ridha, dan saling bertukar pikiran dengan bermusyawarah untuk menentukan suatu perkara.

"Kewajiban untuk menjaga hubungan keluarga tidak pada suami maupun istri saja, tetapi ditanggung bersama," jelas dia.

Dalam kesempatan itu, ia juga menyinggung soal cinta dalam pernikahan yang diibaratkan menanam sebuah pohon. Ketika pohon tersebut ditanam, membutuhkan ikhtiar dari masing-masing pasangan agar pohon tersebut tumbuh subur. 

"Hingga pohon tersebut kokoh, maka saat diterpa angin kencang, pohon cinta tersebut akan kuat bertahan," ucap penulis buku Menikah Meraih Sakinah itu.

Kajian Bincang Ramadhan ini diselenggarakan secara rutin oleh PW IPPNU Jateng setiap Ahad menjelang waktu berbuka selama bulan Ramadhan. Pada pekan keempat nanti akan dibahas tema 'Perempuan Membaca' bersama Ning Iffah Hannah.

Pengirim: Tiwi Fadlilatul Azna


Editor:

Regional Terbaru