• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Senin, 29 April 2024

Regional

BEM Unsiq Wonosobo Gelar Webinar Religiusitas Sains 

BEM Unsiq Wonosobo Gelar Webinar Religiusitas Sains 
Foto: Ilustrasi
Foto: Ilustrasi

Wonosobo, NU Online Jateng
Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Kabinet Ad-Dakhil Universitas Sains Al-Qur’an (Unsiq) Wonosobo periode 2021 menggelar webinar nasional Diskursus Intelektual dengan tema 'Religiusitas Sains Perspektif Historis-Dialektis', Kamis (8/7).

 

Presiden BEM Unsiq Wonosobo Chandra Yudha Satria mengatakan, agenda ini merupakan realisasi program kerja BEM Unsiq. Tujuannya untuk menumbuhkan iklim intelektual di dalam masyarakat khususnya mahasiswa.

 

"Selain itu juga untuk menumbuhkan kesadaran religiusitas sains dan memupuk ruang dialektis keilmuan di dunia akademik, " kata Chandra kepada NU Online Jateng di Wonosobo, Rabu (7/7).

 

Disampaikan, kegiatan ini diselenggarakan secara virtual melalui aplikasi zoom yang dapat diikuti masyarakat umum dengan ketentuan memiliki  akun zoom yang dikoneksikan dengan Joint Grup WA : https://bit.ly/bemunsiq atau telegram : https://bit.ly/bemunsiqtelegram (CP : Ahmad Irfan : 0896 0427 1911 Rizki Ardiawan : 0823 2391 9330).

 

"Dalam webinar ini akan tampil dua narasumber yakni Fahrudin Faiz (Cendekiawan muslim, filsuf, akademisi, dan pakar filsafat islam )  dan Habib Husein Ja’far Al-Haddar (founder pemuda tersesat, penulis, pendakwah, dan konten kreator dakwah Islam)," terangnya.

 

Ditambahkan, Wakil Rektor (Warek) III Unsiq Samsul Munir Amin sebelumnya akan menyampaikan sambutan, sedangkan Rektor Unsiq, KH Muchotob Hamzah akan menyampaikan pidato kunci.

 

"Melalui webinar ini, masyarakat akan memperoleh penjelasan secara gamblang pada pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berbasis agama dan mengusahakan terjadinya observasi keilmuan yang benar dalam artian sesuai tuntutan wahyu Allah SWT," bebernya.

 

"Tema diskursus ini sangat menarik. Adanya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini, di satu sisi menjadikan relasi manusia menjadi mudah, tetapi pada sisi yang lain telah mengabaikan nilai-nilai moralitas, toleransi, dan kehidupan yang ramah," sambungnya.

 

Apalagi selama ini menurutnya, sains selalu diposisikan sebagai pihak yang bertanggung jawab. Kemudian bagaimana dengan agama? Apakah agama tidak memposisikan dirinya atas permasalahan tersebut? 

 

"Ditambah lagi, apakah agama tidak mau menyentuh sisi kemanusiaan yang telah dianggap kotor, karena agama terlalu suci untuk menangani masalah dunia ini?. Diharapkan di arena webinar ini akan didapatkan jawabannya," pungkasnya.

 

Penulis: Samsul Huda
Editor: M Ngisom Al-Barony


Regional Terbaru