PC IPNU Bangga Pelajar NU Boyolali Diajak Bijak dalam Bermedsos
Boyolali, NU Online Jateng
Kementerian Komunikasi dan Informasi mengundang segenap anggota IPNU-IPPNU se-Kabupaten Boyolali untuk mengikuti webinar gerakan nasional literasi digital menjadi pelopor masyarakat digital yang taat perkembangan hukum, secara virtual via zoom Kamis (31/5).
Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari diluncurkannya Program Literasi Digital di Jakarta, Kamis (20/5) yang bertepatan dengan hari kebangkitan Nasional.
Program literasi digital bertema Indonesia makin cakap digital tersebut diresmikan secara langsung melalui online dan siberkreasi serta disiarkan serentak di 16 stasiun TV, 34 Provinsi dan 514 Kabupaten/Kota di Indonesia.
Diundangnya IPNU-IPPNU Kabupaten Boyolali untuk ikut serta dalam kegiatan ini bertujuan agar para pelajar Nahdliyin yang merupakan generasi muda mempunyai bekal yang cukup dan bijak dalam bersosial media.
PC IPNU-IPPNU Kabupaten Boyolali merasa bangga diajak berkontribusi dalam acara webinar ini. Berharap melalui acara ini kader-kader Nahdliyyin Kabupaten Boyolali tidak hanya sebatas mempunyai pengetahuan tentang literasi digital tetapi juga di implementasikan dan dikembangkan dalam kehidupan sehari-hari, khususnya bijak dalam bermedsos.
"Kami berterima kasih kepada pihak terkait yang sudah mengundang kami untuk berpartisipasi aktif di dalam webinar ini, semoga menjadi jalan berangkatnya pada kader-kader Nahdliyin terkhusus di Kabupaten Boyolali," ujar Wakil Ketua PC IPNU Boyolali Arif Zaenal Muthowif kepada NU Online Jateng, Kamis (3/6).
Narasumber dalam webinar komprehensif mencakup berbagai bidang, mulai dari Amni Zarkasyi Rahman, mengisi tentang digital skill, koordinator Jaringan Pegiat Literasi Digital Novi Kurnia menyampaikan tentang digital society, Co-founder Kaizen Room Ismita Saputri menyampaikan tentang digital ethics dan seorang penulis kolumnis Iqbal Aji menyampaikan tentang digital culture.
Seorang Conten Creator yang hadir dalam webinar berpesan, sebagai generasi muda yang menjadi sentral pegiat literasi digital harus dibarengi dengan kreativitas dan kebermanfaatan dalam menggunakan media sosial.
"Kita bisa melakukan hal-hal bermanfaat mulai dari hal kecil, seperti membuat content edukatif, kreatif dan inovatif. Agar menggeser berbagai hoaks, penipuan, eksploitasi negatif, perundungan siber, dan berbagai ujaran kebencian di media sosial," ujarnya.
Acara ditutup dengan pembagian doorprize bagi 5 peserta teraktif dan harapan bersama mengenai apa yang diusahakan saat ini mendorong inisiatif-inisiatif ditengah masyarakat agar cakap digital dan taat perkembangan hukum.
Kontributor: Tiwi Fadlilatul Azna
Editor: M Ngisom Al-Barony
