• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Jumat, 26 April 2024

Regional

Banjir di Sragi Pekalongan, Relawan NU Langsung bergerak

Banjir di Sragi Pekalongan, Relawan NU Langsung bergerak
Relawan NU Kabupaten Pekalongan evakuasi warga terdampak banjid Sungai Sragi (Foto: NU Online Jateng/Jaka Kelana)
Relawan NU Kabupaten Pekalongan evakuasi warga terdampak banjid Sungai Sragi (Foto: NU Online Jateng/Jaka Kelana)

Pekalongan, NU Online Jateng
Tingginya curah hujan pada Senin (7/2) menyebabkan debit air Sragi naik, akibatnya 2 kecamatan di Kabupaten Pekalongan kembali terdampak banjir yakni Kecamatan Sragi dan Siwalan, sehingga banyak rumah warga yang tergenang air dan tidak dapat di tempati. 


Ketua Pengurus Cabang (PC) Lembaga Penanggulangan Bencana dan perubahan Iklim (LPBINU) Kabupaten Pekalongan M Eko Prasetyo menginstruksikan kepada anggota untuk ikut membantu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dalam mengevakuasi para warga terdampak.


"Kami sudah meminta tim relawan NU untuk segera bergabung dengan relawan lainnya melakukan evakuasi warga terdampak banjir Sungai Sragi akibat curah hujan yang cukup tinggi," ujarnya, Senin (7/2).


Dijelaskan, tim relawan NU yang dikoordinir LPBINU bergabung dengan tim relawan dari satgas BPBD, TNI, Polri, Bagana, PMI, dan  UBALOKA bekerja sama untuk melakukan evakuasi di beberapa wilayah terdampak banjir.


"Desa yang terdampak adalah Gebangkerep, Purwodadi Kecamatan Sragi dan Desa Yosorejo, Pait kecamatan " terangnya. 





Disampaikan, dari 2 kecamatan yang terdampak banjirt, ada sekitar 319 rumah warga yang tergenang air, dengan jumlah kurang lebih 510 Kepala Keluarga. Meskipun ketinggian air sempat mencapai hingga 60 cm, namun kondisi sudah mulai surut dan  warga melakukan bersih-.


"Dari sejumlah rumah warga terdampak banjir, ada 78 orang yang terdiri dari lansia, orang dewasa, anak-anak, balita, dan ibu hamil berhasil dievakuasi menggunakan perahu karet ke komplek Pabrik Lokatex," terangnya.


Relawan NU yang ikut mengevakuasi M. Nidlom menjelaskan, saat ini yang dibutuhkan oleh pengungsi adalah selimut, tikar atau matras untuk alas tidur, popok bayi, dan obat - obatan seperti minyak kayu putih dan minyak telon.


"Dengan keadaan cuaca yang seperti ini diharapkan agar warga selalu waspada dan menginformasikan kejadian-kejadian kebencanaan seperti ini kepada instansi terdekat agar segera bisa mendapat tindakan dari tim-tim relawan," ucapnya.


Menurutnya, meskipun banjir sudah menjadi langganan di Kabupaten Pekalongan, tapi setidaknya semua bisa mengantisipasi bersama dengan saling memberi informasi agar jangan sampai ada korban jiwa akibat tidak adanya komunikasi dari warga.


Pengirim: Jaka Kelana
Editor: M Ngisom Al-Barony


Regional Terbaru