Ansor Pekalongan: Ansor dan NU Harus Bersinergi

Pekalongan, NU Online Jateng
Ketua Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Pekalongan HM Sholahuddin menegaskan bahwa hubungan Ansor dengan NU adalah hubungan anak dengan bapak. Maka, kegiatan Ansor dan Nahdlatul Ulama (NU) harus bersinergi. Karena sesungguhnya Ansor itu bagian dari NU dan tidak bisa dipisahkan.

 

"Karena bagian dari NU, maka Ansor tidak boleh berjalan sendiri tanpa dukungan dan restu dari NU. Bahkan harus bersinergi program," tegasnya.

 

Hal itu disampaikan di hadapan PAC GP Ansor Petungkriyono yang gelar konferensi di Wisata Rawa Jaya Dukuh Rawa, Desa Tlogopakis, Kecamatan Petungkriyono pada Sabtu (3/4) siang. 

 

Disampaikan, Ansor Banser ke depannya harus lebih solid dan lebih baik dari tahun kemarin baik administrasi maupun kegiatan. Sehingga kehadiran Ansor di tengah-tengah masyarakat dapat dirasakan melalui program-programnya.

 

"Harus kita ciptakan hadirnya Ansor dan Banser menjadikan warga merasa nyaman dan terlindungi, bukan masalah sebaliknya dengan menimbulkan ketakutan-ketakutan baru," ucapnya.

 

Ketua MWC Petungkriyono Kiai Sa'dullah menyampaikan, Ansor sebagai badan otonom (Banom) tertua di NU harus bisa memberi contoh kepada banom lainnya dan sinergikan program. Selain itu, Ansor harus bisa menjaga marwah NU kapanpun di manapun.

 

"Tantangan NU ke depan semakin beragam. Selain masalah teknologi juga masalah bonus demografi. Oleh karena itu saya berpesan kepada pengurus baru agar membawa Ansor dan Banser bisa lebih bersinergi dengan MWC demi menjaga marwah NU," pintanya.

 

Ketua PAC Ansor Petungkriyono Budi Raharjo menuturkan bahwa Ansor Banser di Petungkriyono akan berupaya meningkatkan sinerji yang sudah berjalan dengan MWCNU agar ke depannya bisa semakin membawa perubahan yang baik pada organisasi NU di Petungkriyono.

   

"Terima kasih kami ucapkan kepada semua pihak yang telah hadir mensukseskan konferensi. Semoga kita semua diberi kemudahan oleh Allah SWT dalam menjalankan amanah ini," pungkasnya.

 

Kontributor: Jaka Kelana
Editor: M Ngisom Al-Barony