• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Sabtu, 18 Mei 2024

Regional

Jenazah Harus Diurus, Tidak Sekadar Dikafani

Jenazah Harus Diurus, Tidak Sekadar Dikafani
Pelatihan perawatan jenazah oleh PAC Ansor Wonopringgo Kabupaten Pekalongan (Foto: NU Online Jateng/Wildan Hilmi)
Pelatihan perawatan jenazah oleh PAC Ansor Wonopringgo Kabupaten Pekalongan (Foto: NU Online Jateng/Wildan Hilmi)

Pekalongan, NU Online Jateng

Banyak cara dan adat untuk menghormati orang yang sudah meninggal, apalagi di Indonesia yang memiliki beragam suku budaya. Namun bagi kaum muslim, menghormati jenazah bukanlah sekadar mengkafani dan mengantar ke tempat pemakaman. 

 

"Lebih dari itu memperlakukan jenazah dengan sebaik mungkin mulai dari proses pemandian, shalat jenazah, hingga sampai akhirnya dimakamkan," tegas Ketua PAC GP Ansor Wonopringgo Kabupaten Pekalongan Ahmad Fahmi Saputra.

 

Hal itu disampaikan dalam acara pelatihan pemulasaran jenazah yang digelar di Aula Masjid Al-Barokah Desa Getas pada Rabu (31/3) diikuti oleh Pimpinan Ranting (PR) GP Ansor se-Kecamatan Wonopringgo dibuka dengan pembacaan maulid simtuddurror oleh grup rebana dari PR GP Ansor Desa Getas.

 

Dikatakan, menyikapi perkembangan zaman yang semakin minim akan pengetahuan tentang tata cara pengurusan jenazah, maka PAC Ansor Wonopringgo tergerak mengadakan pelatihan pemulasaran jenazah.

 

"Sebisa mungkin kita sebagai generasi muda paham betul tata cara pemulasaran jenazah yang baik dan benar menurut agama Islam. Saya harap sahabat-sahabat yang hadir dapat memahami dan mencermati dengan seksama langkah-langkah yang harus dilakukan ketika mengurus jenazah dari awal sampai akhir, sehingga nantinya kita sebagai generasi penerus sudah memiliki pengetahuan tentang proses pemulasaran jenazah yang benar," ungkapnya.

 

Ketua Departemen Agama dan Ideologi PAC GP Ansor Wonopringgo M Faqih Firhadi menjelaskan, selain menyampaikan secara teori pemaeri juga melakukan praktik perawatan jenazah mulai saat meninggal hingga mengantar ke pemakaman.

 

"Meskipun pada pertemuan kali ini membahas dan belajar tentang prosesi pemulasaran jenazah, namun kegiatan ini tetap kita buka dengan Dzikir dan Sholawat karena ini merupakan program dari Departemen Agama dan Ideologi yang memiliki acara rutin yaitu Majelis Dzikir dan Sholawat," terangnya.

 

Dirinya berharap, kader Ansor yang ikut pelatihan bisa menularkan ke remaja-remaja masjid dan mushala di lingkungannya. Sehingga setiap ada kabar warga meninggal, kader Ansor harus tampil di depan tanpa harus nunggu petunjuk.

 

"Urusan perawatan jenazah, kader Ansor harus tampil di depan," tandasnya.

 

Kontributor: M Wildan Hilmi
Editor: M Ngisom Al-Barony
 


Regional Terbaru