Pekalongan, NU Online Jateng
Banyak cara dan adat untuk menghormati orang yang sudah meninggal, apalagi di Indonesia yang memiliki beragam suku budaya. Namun bagi kaum muslim, menghormati jenazah bukanlah sekadar mengkafani dan mengantar ke tempat pemakaman.
"Lebih dari itu memperlakukan jenazah dengan sebaik mungkin mulai dari proses pemandian, shalat jenazah, hingga sampai akhirnya dimakamkan," tegas Ketua PAC GP Ansor Wonopringgo Kabupaten Pekalongan Ahmad Fahmi Saputra.
Hal itu disampaikan dalam acara pelatihan pemulasaran jenazah yang digelar di Aula Masjid Al-Barokah Desa Getas pada Rabu (31/3) diikuti oleh Pimpinan Ranting (PR) GP Ansor se-Kecamatan Wonopringgo dibuka dengan pembacaan maulid simtuddurror oleh grup rebana dari PR GP Ansor Desa Getas.
Dikatakan, menyikapi perkembangan zaman yang semakin minim akan pengetahuan tentang tata cara pengurusan jenazah, maka PAC Ansor Wonopringgo tergerak mengadakan pelatihan pemulasaran jenazah.
"Sebisa mungkin kita sebagai generasi muda paham betul tata cara pemulasaran jenazah yang baik dan benar menurut agama Islam. Saya harap sahabat-sahabat yang hadir dapat memahami dan mencermati dengan seksama langkah-langkah yang harus dilakukan ketika mengurus jenazah dari awal sampai akhir, sehingga nantinya kita sebagai generasi penerus sudah memiliki pengetahuan tentang proses pemulasaran jenazah yang benar," ungkapnya.
Ketua Departemen Agama dan Ideologi PAC GP Ansor Wonopringgo M Faqih Firhadi menjelaskan, selain menyampaikan secara teori pemaeri juga melakukan praktik perawatan jenazah mulai saat meninggal hingga mengantar ke pemakaman.
"Meskipun pada pertemuan kali ini membahas dan belajar tentang prosesi pemulasaran jenazah, namun kegiatan ini tetap kita buka dengan Dzikir dan Sholawat karena ini merupakan program dari Departemen Agama dan Ideologi yang memiliki acara rutin yaitu Majelis Dzikir dan Sholawat," terangnya.
Dirinya berharap, kader Ansor yang ikut pelatihan bisa menularkan ke remaja-remaja masjid dan mushala di lingkungannya. Sehingga setiap ada kabar warga meninggal, kader Ansor harus tampil di depan tanpa harus nunggu petunjuk.
"Urusan perawatan jenazah, kader Ansor harus tampil di depan," tandasnya.
Kontributor: M Wildan Hilmi
Editor: M Ngisom Al-Barony
Terpopuler
1
Abu Sampah Disulap Jadi Paving, Inovasi Hijau LPBI NU dan Banser Trangkil
2
Khutbah Jumat: Pelajaran Yang Tersirat Dalam Ibadah Haji
3
Semarak Harlah ke-75, Fatayat NU Wonogiri Gali Potensi Kader dengan Semangat Kartini
4
Kasus Pneumonia Jamaah Haji Meningkat, dr Alek Jusran Imbau Jaga Kesehatan
5
Muslimat NU DIY Gelar Bakti Sosial dan Pasar Murah Guna Ringankan Beban Masyarakat
6
NU Care-LAZISNU Dukung Penyelenggaraan Workshop Jurnalisitik Filantropi di Cilacap Jateng
Terkini
Lihat Semua