• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Sabtu, 18 Mei 2024

Opini

Sisi Lain Pandemi Covid-19 Tumbuhkan Kasih Sayang

Sisi Lain Pandemi Covid-19 Tumbuhkan Kasih Sayang
Makmum shalat pun mengikuti protokol kesehatan; jaga jarak, (foto: NU Online)
Makmum shalat pun mengikuti protokol kesehatan; jaga jarak, (foto: NU Online)

Pandemi Covid-19 kini pada posisi menarik atau membosankan untuk diperbincangkan. Sangat tidak menarik dan bahkan membosankan manakala kita melihat bahwa apa yang kita lihat adalah persoalan biasa-biasa saja dari kasus luar biasa, karena belum ada progres yang menarik yang bisa menggembirakan semua pihak. 

 

Persoalan ini baru menarik ketika bersinggungan dengan ketidakpatuhan banyak kalangan yang terkesan 'melawan' protokol kesehatan. Kegiatan yang berpotensi berkumpulnya massa terjadi di banyak tempat masih diselenggarakan. Para tokoh yang sebarusnya ikut mengajak umatnya tidak melakukan kerumunan justru melakukan pembiaran. Nah yang menarik dari kerumunan itu bukanlah soal kluster baru, tetapi rentetan berbagai sosial dan hukum yang berada di sekitar kasus kerumunan.

 

Sebenarnya kita sangat perihatin atas tidak kunjung selesainya pandemi ini. Padahal pemerintah sudah mengambil kebijakan PSSB (Pembatasan Berskala Besar) hingga New Normal. Kebijakan ini memunculkan adanya kebijakan WFH (Work From Home), meliputi belajar dan bekerja dari rumah, beribadah dari rumah, dan kebijakan social distancing. Kebijakan-kebijakan ini tentu menimbulkan perubahan besar terhadap pola hidup masyarakat sehari-hari. Dampak ini bisa sangat kita rasakan. 

 

Pandemi memang membuahkan keprihatinan. Tetapi sebenarnya ada yang bisa kita petik dari sisi positifnya. Pandemi bagai ruang kelas tempat guru menyampaikan pesan. Dari ruang itu kita bisa mengetahui sesuatu yang terkadang belum pernah kita dapatkan. Pandemi senyatanya telah memberikan pelajaran berharga bagi umat, setidaknya mengajak kita melek teknologi, cara kita menjaga kesehatan, hingga mengetahui persoalan fikih darurat di masa pendemi ini.

 

Islam sebagai agama rahmatan lil alamin selalu menjadikan peristiwa apa pun sebagai wujud rahmat dan kasih sayang Allah SWT kepada  makhluk ciptaan-Nya. Dari Abu Yahya Suhaib bin Sinan Radhiyallahu anhu ia berkata: Rasulullah bersabda”:

 

 عَجَبًا لِأَمْرِ الْمُؤْمِنِ إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ، وَلَيْسَ ذَاكَ لِأَحَدٍ إِلاَّ لِلْمُؤْمِنِ  إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ، وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ 

 

Sungguh menakjubkan urusan seorang mukmin. Sungguh semua urusannya adalah baik, dan yang demikian itu tidak dimiliki oleh siapa pun kecuali oleh orang mukmin, yaitu jika ia mendapatkan kegembiraan ia bersyukur dan itu suatu kebaikan baginya. Dan jika ia mendapat kesusahan ia bersabar dan itu pun suatu kebaikan baginya.” (HR Imam Muslim, no. 2999).

 

Wabah pandemi corona jika dilihat dari sisi yang berbeda, ternyata memberikan nilai-nilai positif kepada kita. Di antara hikmah positif yang dapat diambil adalah:

 

1.    Menambah keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT


Virus corona ini adalah salah satu dari sekian  makhluk ciptaan Allah yang menunjukkan begitu kuasanya Allah dan begitu lemahnya manusia. Virus yang berukuran kecil ini mampu membuat dunia bertekuk lutut. Berbagai kecanggihan pengetahuan & tehnologi yang diciptakan manusia  tak ada yang dapat menghentikan laju penyebaran corona. Di sinilah bentuk kepasrahan diri sebagai makhluk ciptaan sang Maha Kuasa Allah SWT. Mengharap pertolongan hanya kepada-Nya.

 

2.    Bertambahnya kesadaran berperilaku  hidup sehat


Di masa Covid-19 penerapan PHBS (Perilaku Hidup Bersih Sehat) adalah kunci utama dalam menghadapi virus ini. Protokol kesehatan mencuci tangan memakai sabun, memakai masker, berolahraga, makan makanan yang bergizi, menggunakan handsanitizer bila bepergian, menjaga jarak adalah hal-hal positif yang bisa kita dapatkan selama pandemi.

 

3.    Meningkatkan rasa kepedulian sosial


Wabah pandemi telah membuat roda perekonomian negara tergerus. “Perumpamaan kaum mukminin dalam cinta-mencintai, sayang-menyayangi dan bahu-membahu, seperti satu tubuh. Jika salah satu anggota tubuhnya sakit, maka seluruh anggota tubuhnya yang lain ikut merasakan sakit juga, dengan tidak bisa tidur dan demam”. (HR. Al Bukhari no. 6011)

 

4.    Peningkatan pemanfaatan tehnologi informasi

Pandemi menciptakan kemajuan dalam bidang pemanfaatan teknologi. Adanya kebijakan work from home dan pembelajaran jarak jauh (daring) mengharuskan adanya pemanfaatan tehnologi sebagai sarana komunikasi. Proses e-learning dan e-administrasi diperlukan dalam pemberian layanan yang bagus, cepat dan berkualitas.

 

Itulah beberapa nilai-nilai positif yang dapat kita ambil hikmahnya. Sesuai kalam Allah surat Al Baqarah : 156, yang artinya: (Yaitu) orang-orang yang apabila menimpa kepada  mereka suatu musibah, mereka berkata sesungguhnya kita ini dari Allah, dan sesungguhnya kepada-Nya lah kita semua akan kembali. 

 

Sri Wahyunimahasiswi IPMAFA


 


Opini Terbaru