• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Senin, 29 April 2024

Obituari

Innalillahi, Mustasyar PCNU Kendal KHR Chumaidulloh Wafat

Innalillahi, Mustasyar PCNU Kendal KHR Chumaidulloh Wafat
Almaghfurlah KHR Chumaidulloh (Foto: Dok)
Almaghfurlah KHR Chumaidulloh (Foto: Dok)

Kendal, NU Online Jateng
Innalillahi wa innailaihi rajiun, salah satu Mustasyar Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Kendal KHR Khumaidulloh yang juga muasis dan Pengasuh Pesantren Asrama Perguruan Islam (API) Jetis, Pakisan, Patean Kendal wafat pada Ahad (6/2) sekitar pukul 11.00 Wib di pesantrenya.


Kabar wafatnya Mbah Khumed begitu beliau disapa beredar di group WA NU Sukorejo. Almaghfurlah meskipun secara administratif warga Kecamatan Patean namun juga menjadi sesepuh masyarakat Sukorejo dan sekitarnya. Karena secara geografis pesantrenya berada di perbatasan Kecamatan Sukorejo dan lebih dekat dengan pusat kota kecil Sukorejo.


Salah satu menantunya, Kiai Ahmad Zaro'i yang sedang menghadiri pengajian Gus Miftah di Harjodowo Sukorejo ijin pulang karena mbah Khumed penyakitnya kambuh. Namun  padatnya pengunjung mobilnya tidak bisa keluar karena jalan keluar ke Sukorejo hanya satu, sehingga sampai rumah datangnya terlambat.


Begitu juga dengan mobil ambulans LAZISNU Sukorejo yang dihubungi untuk membawa ke rumah sakit yang sedang siaga di lokasi pengajian juga tidak bisa keluar. "Nampaknya mobil LAZISNU tidak bisa keluar," kata  Sekretaris LAZISNU Sukorejo Aris Suwignyo.


Sesaat kemudian infopun beredar bahwa mbah Khumed telah kapundut. Dalam perkembangan yang begitu cepat itu Kiai Ahmad Zaro'i maupun mobil AZISNU belum sempat keluar dari lokasi. Mbah Khumed ditakdirkan wafat di dalem pesantren yang didirikannya. 


Menjelang akhir pengajian panitia menyodorkan secarik kertas kepada Gus Miftah untuk hadiah Fatihah dan doa kepada almarghfurlah KHR Khumaidulloh. Pengumuman itu sekaligus menyebar ke ribuan warga NU di samping info berantai lewat WA.


NU Online Jateng yang usai pengajian langsung bertakziah, di pesantren dan ndalem Jetis Patean sudah penuh dengan orang takziah baik santri alumni, jamaah pengajian maupun masyarakat. 


Salah satu santri yang bertugas mengatur lalu lintas orang bertakziyah, Khosim asal Pekalongan menjelaskan, KHR Khumaidulloh penyakitnya kambuh. Bulan Desember kemarin juga sempat menjalani oparasi usus buntu.


"Mbah yai sakitnya kambuh tadi siang secara mendadak," katanya.


Untuk menghormati para pentakziah yang terus berdatangan silih berganti dan jumlahnya mencapai ribuan pihak keluarga memutuskan pemakaman KHR Khumaidulloh dilakukan usai shalat isya  guna memberikan kesempatan shalat jenazah. Lahul Fatihah


Kontributor: Fahroji
Editor: M Ngisom Al-Barony


Obituari Terbaru