Demak, NU Online Jateng
Innaalillahi wainnaa ilaihi rajiun, Direktur Rumah Sakit Islam Nahdlatul Ulama (RSINU) Demak, dr Abdul Azis bersama keluarga berduka. H Muhdhor bin Nur Hasan, ayahnya meninggal dunia, Selasa (3/5) pagi.
Informasi wafatnya ayah Direktur RSINU Demak disampaikan sekretaris Lembaga Dakwah PCNU Kabupaten Demak H Muhammad Nur Ihsan melalui saluran komunikasi news room NU Online Jateng, Selasa (3/5). Kabar duka itu juga menyebar ke sejumlah grup WA di kalangan aktivis NU di Demak.
Direktur RSINU Demak dr Abdul Azis kepada NU Online Jateng mengatakan, ayahnya tercinta menghembuskan nafas terakhir sekitar pukul 04.50 WIB pada Selasa (3/5) saat menjalani perawatan atas penyakit yang dideritanya di RSINU Demak.
"Atas nama keluarga, kami sampaikan permohonan maaf kepada berbagai pihak atas semua kesalahan ayahnda tercinta, terutama kepada Keluarga besar Bani Nur Hasan Bulusari Sayung dan Bani Abdul Manan Mranggen," kata dokter Azis di Demak.
Selain itu lanjutnya, disampaikan permohonan maaf pula kepada sahabat-sahabat seperjuangan almarhum di Yayasan An-Nahdloh Mranggen, Yayasan Al Battani Mranggen, dan MWCNU Mranggen serta masyarakat Mranggen Demak. Di lembaga-lembaga itulah almarhum berkhidmah hingga memasuki usia senja.
Sekretaris PCNU Kabupaten Demak H Abdul Hamid mengatakan, suasana duka tidak hanya dirasakan dokter Azis yang juga Ketua Lembaga Kesehatan (LK) NU Demak bersama keluarganya atas musibah ini, tetapi seluruh civitas hospitalia RSINU dan nahdliyin Demak juga turut berduka.
"Semoga husnul khatimah, jasa dan langkah perjuangan almarhum pak Muhdhor dicatat sebagai amal saleh dan kesalahannya diampuni Allah SWT, keluarga yang ditinggalkan ikhlas dan tabah dalam menghadapi musibah ini," ujar Hamid yang juga sekretaris Yayasan Hasyim Asy'ari di Demak.
Tokoh senior Banser Mranggen Agus Suripto mengatakan, nahdliyin Mranggen sangat kehilangan atas wafatnya H Muhdlor. Almarhum semasa hidup tak kenal lelah dalam berkhidmah kepada NU tanpa melihat posisi dan jabatan, yang penting ikut menjalankan tugas NU.
"Almarhum pada tahun 1960-an hingga 1970-an selalu mendampingi almarhum KH Abdul Hadi (Ketua MWCNU Mranggen) dalam menghadapi pihak-pihak yang menghalangi kebesaran NU," terangnya.
"Semangat almarhum dalam ber-NU sangat luar biasa dan patut diteladani oleh generasi milenial. Pada usia yang tidak muda lagi, almarhum masih berkhidmah di NU, secara aktif silaturahim ke kediaman nahdliyin, door to door, mengumpulkan dana untuk membantu kelangsungan lembaga-lembaga pendidikan yang dikelola MWCNU Mranggen," pungkasnya.
Penulis: Samsul Huda
