• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Senin, 29 April 2024

Regional

Jadi Pengurus Pesantren, Masa yang Tepat Maksimalkan Kemampuan

Jadi Pengurus Pesantren, Masa yang Tepat Maksimalkan Kemampuan
Pengurus Pesantren Durrotu Aswaja Banaran, Gunungpati, Kota Semarang (Foto: NU Online Jateng/Rifqi Hidayat)
Pengurus Pesantren Durrotu Aswaja Banaran, Gunungpati, Kota Semarang (Foto: NU Online Jateng/Rifqi Hidayat)

Semarang, NU Online Jateng
Menjadi seorang pengurus dalam sebuah organisasi, terlebih sebagai pengurus pesantren bukanlah sebatas pasang nama, tidak juga merasa lebih baik. Namun, menjadi pengurus adalah sebuah amanah yang harus dapat dipertanggungjawabkan.

 

"Menjadi pengurus pesantren itu harus benar-benar amanah dan menjadi saat yang tepat untuk mengasah, memaksimalkan, atau mengeksplor skill yang pernah anda pelajari," kata Pengasuh Pesantren Durrotu Ahlissunnah Wal-Jama'ah (Dorrotu Aswaja) Kiai Agus Ramadhan.

 

Pesan tersebut disampaikan Kiai Agus Ramadhan saat melantik pengurus baru Pesantren Durrotu Aswaja, Banaran, Gunungpati, Kota Semarang.

 

Kepada NU Online Jateng, Sabtu (7/8) disampaikan, periode kepengurusan kali ini berbeda dari periode sebelumnya. Untuk pertama kalinya dimulai masa bakti lurah pesantren selama satu tahun. 

 

"Pada tahun-tahun sebelumnya lurah mengemban amanah selama lebih dari satu tahun. Tentu saja  hal tersebut dirasa sangat melelahkan, sehingga kinerja menjadi kurang maksimal," ujarnya.

 

Dengan adanya batasan waktu satu tahun masa khidmah sebagai pengurus pesantren lanjutnya, para santri yang mendapat amanah bisa menata waktu dengan lebih baik untuk mencapai target yang jelas.

 

"Adanya masa khidmah satu tahun ini pastinya ada evaluasi berkala dari para santri, targetnya apa, yang masih belum tercapai apa, ini harapannya jadi lebih cepat diantisipasi," jelasnya.

 

Untuk diketahui, sejumlah 31 santri putra dan  48 santri putri telah dibaiat sebagai pengurus pesantren masa khidmah 2021-2022. Lurah kompleks putra saat ini diemban oleh Agung Rahayu dan untuk kompleks putri digawangi oleh Ifti Rahmatika.

 

Dengan resminya para pengurus menyandang jabatan penting di pesantren, Kiai Agus Ramadhan pun mengingatkan lamanya waktu yang melenakan dan terkesan singkat. “Perjalanan Anda menjadi pengurus bukanlah perjalanan yang pendek, tetapi Anda ini pengurus selama satu tahun, maka istaadda bersiap-siaplah," pesannya.

 

"Ini kesempatan Anda untuk melakukan yang diinginkan, yang penting tidak melanggar tiga hal yaitu tradisi pondok, tradisi Islam, serta tradisi yang ada di masyarakat," sambungnya.

 

Kiai Agus Ramadhan melanjutkan, seorang pemimpin atau seorang santri harus memiliki dua hal. Dia sebut harus mempunyai daya tahan seperti emas, dan memiliki sifat seperti filosofi kehidupan lebah.

 

"Emas semakin digosok maka ia akan semakin mengkilap. Semakin dimasukkan dalam temperatur tinggi, maka kualitasnya akan semakin baik. Begitu juga seorang pegurus, Anda harus menjadi seperti emas, semakin digojloki harus semakin mengkilap," terangnya.

 

Seorang santri lanjutnya, juga harus seperti lebah yakni sangat teliti dalam memakan. Lebah hanya makan madu, dan yang dikeluarkan juga madu. Artinya dari yang dikonsumsi sampai yang dihasilkan adalah kebaikan.

 

"Begitu pula seorang pemimpin, seorang santri harus pintar memilih dan memilah sesuatu agar dapat mengeluarkan sesuatu yang baik pula," tegasnya.

 

Karena itu ia meminta agar dalam menjalankan amanah harus yakin dari awal dan selalu istiqamah dalam kebaikan demi masa depan yang baik. "Selamat atas pelantikannya dan semangat berjuang dalam pengabdian," pungkasnya.  

 

Penulis: Ahmad Rifqi Hidayat
Editor: M Ngisom Al-Barony


Regional Terbaru