• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Jumat, 29 Maret 2024

Nasional

Tutup Muktamar Muhammadiyah, Wapres Minta Pemilu Tak Koyak Persatuan

Tutup Muktamar Muhammadiyah, Wapres Minta Pemilu Tak Koyak Persatuan
Wapres KH Ma'ruf Amin saat tutup Muktamar Muhammadiyan dan Aisyiyah (Foto: suara merdeka banyumas)
Wapres KH Ma'ruf Amin saat tutup Muktamar Muhammadiyan dan Aisyiyah (Foto: suara merdeka banyumas)

Solo, NU Online Jateng
Rangkaian perhelatan akbar Muktamar Ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah di Kota Bengawan resmi berakhir. Setelah ditetapkan Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah dan Aisyiyah periode 2022-2027, muktamar ditutup oleh Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin pada Ahad (20/11/2022) malam di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS).


Dalam pidatonya, Wapres Kiai Ma'ruf Amin berpesan visi Muhammadiyah menyebarkan Islam berkemajuan akan terus relevan, namun perlu terus diperbarui menyesuaikan tantangan zaman.


“Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi saat ini adalah krisis multidimensi akibat pandemi Covid-19 dan konflik internasional. Kita berjuang untuk pulih, karena sejatinya kita hanya dapat berbicara tentang kemajuan apabila kita mampu pulih dari krisis yang menghadang sekarang,” ujarnya.


Menurutnya, persatuan dan kesatuan jadi modal pertama dan utama bagi bangsa Indonesia untuk memenangkan pertarungan. Wapres mengajak masyarakat merawat bersama ukhuwah islamiyah, ukhuwah wathaniah, dan ukhuwah insaniyah dalam interaksi sosial sehari-hari. Salah satunya, dalam menghadapi tahun politik 2024.


“Sebaiknya dan saya harapkan bahwa pemilu yang akan datang, baik pilpres maupun pileg, tidak mengoyak keutuhan dan persatuan kita," tegasnya. 


Dilansir dari solopos.com, Wapres Kiai Ma'ruf Amin yang juga Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu menyatakan, perbedaan partai dan capres sebaiknya tidak membelah keutuhan bangsa ini. 


"Sering saya katakan, kalau kita berbeda capres, berbeda partai, maka kita katakan: partai Anda, partai Anda. Partai saya, partai saya. Demikian juga berbeda capres. Capres Anda, capres Anda. Capres saya, capres saya. Apalagi sama-sama Muhammadiyah,” bebernya.


Wapres menambahkan, dakwah Islam moderat masih terus dijalankan. Dengan komitmen yang tidak pernah luntur. Karena Islam wasathiyah adalah identitas Indonesia. Dan Bangsa Indonesia dikenal sebagai yang paling moderat.


Ketua Umum PP Muhammadiyah terpilih, Prof Haedar Nashir dalam sambutannya mengatakan, Muhammadiyah memiliki segala instrumen dan perlengkapan untuk memajukan bangsa dan mencerahkan semesta. Itulah spirit Muhammadiyah yang bakal dibawa pulang dari Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah ini.


“Masalah, tantangan, dan ruang baru untuk kita hadir sebagai gerakan Islam yang membawa misi dakwah terbuka begitu luas. Sebagai panggilan dakwah, kita harus selalu hadir. Membersamai umat, bangsa, dan kemanusiaan di tingkat global. Untuk selalu menghadirkan Islam yang damai, menyatukan, memakmurkan, memajukan peradaban hidup,” ucapnya.


Sebelumnya kemarin, panitia pemilihan menetapkan Prof Haedar Nashir dan Prof Abdul Mu’ti sebagai Ketua Umum dan Sekretaris Umum PP Muhammadiyah periode 2022-2027. Keduanya dipasangkan lagi untuk periode kedua berdasarkan hasil pemilihan anggota PP Muhammadiyah yang diselenggarakan Sabtu (19/11/2022) malam. (*)
 


Nasional Terbaru