• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Selasa, 30 April 2024

Nasional

Santri Asal Purbalingga Kisahkan Pengalaman Ikuti Program Pertukaran Budaya di Sumbawa

Santri Asal Purbalingga Kisahkan Pengalaman Ikuti Program Pertukaran Budaya di Sumbawa
Salah satu kegiatan Erin bersama sejumlah siswa di Sumbawa. (foto: ist)
Salah satu kegiatan Erin bersama sejumlah siswa di Sumbawa. (foto: ist)

Semarang, NU Online Jateng

Merita Dian Erina, salah seorang santri putri asal Purbalingga, Jawa Tengah terpilih sebagai salah satu delegasi Program Menyapa Nusantara#1 di Pulau Sumbawa, Kabupaten Dompu dan Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB).

 

Program yang diadakan selama enam hari, 15-20 Maret 2021 tersebut diselenggarakan oleh Pemuda Indonesia Menyapa (PENA), sebuah organisasi kepemudaan yang bergerak di bidang pendidikan, budaya dan pengabdian sosial.

 

Erin, sapaan akrabnya, mengaku sangat bersyukur bisa terpilih dari puluhan pendaftar melalui proses secara ketat.

 

"Pertama kali melihat postingan lolos di Instagram, saya tidak menyangka. Senang rasanya. Akan bertemu orang-orang baru dengan latar belakang yang berbeda, bisa sharing dan melakukan banyak hal bersama. Membayangkan saja sudah merasa bahagia,"  terang alumni Pondok Pesantren Minhajut Tholabah, Purbalingga ini, kepada NU Online Jateng, Senin (22/3).

 

Ia menjelaskan selama enam hari mengikuti program ia melakukan berbagai kegiatan, di antaranya mengajar di madrasah dan sekolah, pertukaran budaya, dan peduli lingkungan dengan penanaman pohon dan bersih-bersih pantai.

 

"Di sana saya belajar dan mengajar dengan anak SD/MI, MTS, beach cleaning, menanam pohon dan pentas seni sebagai ajang pertukaran budaya, dengan mengunjungi berbagai tempat bersejarah dan budaya di Dompu dan Bima, " jelas mahasiswi peraih beasiswa Santri Berprestasi dari Kementerian Agama Republik Indonesia ini. 

 

Mahasiswi Program Studi Tasawuf dan Psikoterapi Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung ini berniat mengenalkan budaya santri Jawa menulis pegon. 

 

"Niat awal saya, ingin mengenalkan salah satu budaya Santri Jawa dalam mengartikan kitab atau bisa disebut "apsahan". Apsahan pegon Arab Jawa. Karena dari yang saya tahu, daerah NTB ketika mengartikan kitab menggunakan tulisan latin indonesia. Jadi ketika, hal ini diajarkan, kan bisa menjadi hal baru di daerah tersebut, " terangnya. 

 

Selama mengikuti program tersebut, Erin memiliki kesan yang sangat mendalam, ia bisa banyak belajar hal-hal baru, termasuk budaya dari peserta lainnya yang berasal dari berbagai daerah. 

 

"Saya sangat berterima kasih kepada PENA, sudah menjadi wadah dan tempat untuk kami berproses, menempa diri menjadi lebih baik. Bisa membagikan apa yang kami bisa, dan dari PENA saya banyak belajar. Semoga PENA semakin maju dan terus bisa menjadi tempat untuk berbagi, " kata mahasiswi yang saat ini nyantri di Pondok Pesantren Al-Wafa Bandung. 

 

Erin juga berpesan kepada seluruh pemuda, utamanya para santri di manapun berada untuk melakukan perubahan dan buktikan santri bisa apapun. 

 

"Muda Hanya sekali, dan kesempatan tidak datang dua kali. Manfaatkan masa muda dengan sebaik-baiknya dan ambil kesempatan sebanyak-banyaknya.Terkhusus untuk santri, Mari kita buktikan bahwa Santri tidak hanya bisa membaca kitab kuning atau mengaji saja. Tapi, santri juga bisa melakukan sebuah gerakan untuk perubahan. Tentunya perubahan untuk Indonesia yang lebih baik, " pesan penulis dua buku berjudul Virus Cinta Penghancur Stigma dan Seindah Cinta-Nya

 

Kontributor : Muhammad Alvin Jauhari 
Editor: Ajie Najmuddin


Nasional Terbaru