• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Rabu, 17 April 2024

Nasional

PWNU Jateng: Khidmat Kepada Bangsa dan Negara Wujud Kasih Sayang Ke Umat

PWNU Jateng: Khidmat Kepada Bangsa dan Negara Wujud Kasih Sayang Ke Umat
Kegiatan apel 10 kader NU di Kabupaten Karanganyar dipimpin Ketua PWNU jateng HM Muzamil (Foto: Insan Al-Huda)
Kegiatan apel 10 kader NU di Kabupaten Karanganyar dipimpin Ketua PWNU jateng HM Muzamil (Foto: Insan Al-Huda)

Karanganyar, NU Online Jateng
Rais Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah (Jateng) KH Ubaidullah Shodaqoh menegaskan, kasih sayang kepada sesama umat di muka bumi akan dikasihi oleh yang ada di langit. 


"Karena itu, Jamiyah NU harus berkhidmat kepada bangsa dan negara sebagai bentuk kasih sayang kepada sesama umat, karena kasih sayang dari langit akan turun kepada NU yang mengasihi umatnya di muka bumi," tegasnya dalam apel akbar 10.000 kader NU yang diselenggarakan oleh Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Karanganyar di Stadion 45 setempat pada  Ahad (19/3/2023).


Menurutnya, tugas kader selain berkhidmat kepada NU di semua tingkatan, para kader NU tidak kalah pentingnya harus bersatu untuk mengasihi dan tolong menolong sesama umat. "Ini dimaksudkan saat NU berada di abad kedua jamiyah dan jamaah NU bisa lebih berdaya dan berdigdaya," ucapnya.


Ketua PWNU Jateng HM Muzamil selaku pembina apel kader memberikan amanat sebagaimana diperintahkan oleh para masyayih. "Kader NU harus selalu mencari ilmu yang bermanfaat, menjalin silaturahim, syi'ar Islam, dan istiqamah", ucapnya.


Menurutnya, para ulama NU merupakan bagian dari orang-orang yang selalu beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT, menyebarluaskan kebahagiaan dan kebaikan di dunia dan akhirat. "Insyaallah kita termasuk orang yang cinta kepada Rasulullah Saw, keluarga, dan para sahabatnya," ungkapnya.





Sebagai kader pilihan lanjutnya, dirinya mengajak pada kader NU pilihan bisa mendarmabaktikan dirinya untuk NU dan umat di berbagai tingkatan. Tidak harus menjadi pengurus NU, lembaga, maupun badan otonom. 


"Banyak hal yang bisa dilakukan oleh para kader seperti menjadi guru, pendidik, marbot, hingga menjadi muadzin adalah bagian dari khidmah kader," terangnya.


Instruktur Kader Penggerak NU KH Kholison menyampaikan, NU hadir untuk bangsa dan negara. Menurutnya, Kabupaten Karanganyar bukan kota intoleran, NU memberikan keteladanan yang baik kepada sesama anak bangsa. "Kita jangan malu mengatakan bahwa kita bagian dari NU," ungkap Kholison yang juga Bendahara PWNU Jateng itu.


Bupati Karanganyar H Yuliatmono menegaskan, tekad perjuangan NU yang dipimpin Hadratus Syekh KH Muhammad Hasyim Asy'ari memerdekakan Indonesia ditindaklanjuti oleh pemerintah menuju masyarakat adil dan makmur. "Karanganyar harus kaya raya bisa membantu siapa saja yang memerlukan," ucapnya.


Disampaikan, kalau tidak ada NU, negeri ini akan kacau. "NU merawat Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, NKRI dan UUD 1945", ujarnya.


Pada acara apel tersebut juga disampaikan penghargaan kepada tokoh NU Karanganyar yakni KH Muhammad Irsyam (alm), KH Syubandono (alm), KH Achmad Hudaya (alm), H Ahmad Mujahid (alm), KH Damsiri (alm), Ir Husaini Hasan. Penghargaan disampaikan oleh Ketua PCNU Kabupaten Karanganyar KH Nuril Huda.


KH Muwafiq dalam tausiyahnya menyampaikan bahwa NU merupakan wadah Islam ala ahlussunnah wal jamaah. Islam sudah ada sejak awal. Seperti air dalam kemasan ini, airnya telah diciptakan oleh Allah SWT sejak dahulu kala, namun kemasannya itu yang baru. Dikatakan, NU hadir agar Islam bersatu. "Sikap yang berbeda-beda ini harus diwadahi agar bersatu," terangnya.


Nampak hadir para alim ulama, Bupati Karanganyar, Forkompinda, DPR RI Paryono, Luluk Nur Hamidah dan 10 ribu lebih kader penggerak NU serta tamu undangan dari berbagai ormas.


Pengirim: Insan Al-Huda


Nasional Terbaru