PWNU Jateng Instruksi ke Nahdliyin Kirim Fatihah untuk Syuhada Kemerdekaan RI 

Semarang, NU Online Jateng
Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah menginstruksikan kepada Nahdliyin di Jawa Tengah untuk mengirim doa dan bacaan ummul kitab surat Al-Fatihah untuk para pahlawan dan syuhada yang telah berjasa dalam merebut kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

 

Ketua PWNU Jawa Tengah KH Muhammad Muzamil mengatakan, agenda kirim doa dan hadiah surat Fatihah itu diharapkan dilaksanakan pada Selasa (17/8) pukul 10.00 WIB tepat saat memperingati detik-detik proklamasi kemerdekaan NKRI  

 

"Instruksi itu disampaikan melalui PCNU se-Jateng dan pimpinan badan otonom dan perangkat NU tingkat wilayah Jateng agar disebarluaskan kepada anggotanya," kata Muzamil kepada NU Online Jateng di Semarang, Senin (16/8).

 

Menurutnya, bagi nahdliyin agenda memperingati hari ulang tahun proklamasi kemerdekaan RI setiap tahun merupakan kegiatan yang sangat penting. Dari situlah generasi penerus belajar tentang keteladanan dari para pahlawan dan syuhada.

 

"Mereka terjun di medan laga tidak hanya saat merebut kemerdekaan saja tetapi juga berlanjut mempertahankan dan mengisi kemerdekaan dengan penuh keikhlasan yang tinggi usai kemerdekaan," tegasnya.

 

Dia menambahkan, banyak di antara mereka ada yang berumur panjang, tetapi tidak sedikit yang gugur saat berlaga dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan, karena bangsa kolonial masih saja tidak merelakan Indonesia merdeka dan ingin menjajahnya kembali.

 

"Karena itulah PWNU Jateng menyongsong peringatan proklamasi kemerdekaan  17 Agustus menginstruksikan kepada Nahdliyin agar menghadiahkan doa dan surat fatihah kepada para syuhada kusuma bangsa itu," pintanya.

 

Sekretaris PWNU Jateng KH Hudallah Ridlwan Naim berharap Nahdliyin Jateng mentaati maklumat pemerintah agar memasang bendera merah putih satu tiang penuh di depan rumah masing-masing selama bulan agustus tahun ini.

 

"Masa pandemi jangan menjadikan semangat memperingati kemerdekaan kendur, mari kita jadikan semangat kejuangan para syuhada di masa lampau sebagai pendorong untuk menguatkan imunitas dalam menghadapi ancaman covid," pungkasnya.

 

Penulis: Samsul Huda
Editor: M Ngisom Al-Barony