• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Sabtu, 11 Mei 2024

Nasional

SEMARAK RAMADHAN

PWNU Jateng: Berkah Al-Qur'an untuk Semuanya 

PWNU Jateng: Berkah Al-Qur'an untuk Semuanya 
Masjid Baiturrahman Bershalawat bersama Grup Az-Zahir Pekalongan (Foto: NU Online Jateng/Samsul Huda)
Masjid Baiturrahman Bershalawat bersama Grup Az-Zahir Pekalongan (Foto: NU Online Jateng/Samsul Huda)

Semarang, NU Online Jateng
Kitab suci Al-Qur'an yang diturunkan di dunia  melalui Nabi Muhammad SAW 15 abad silam membawa berkah untuk semuanya, seluruh alam semesta menikmatinya tanpa kecuali.


Wakil katib Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jateng KH Muhammad Arja Imroni mengatakan, salah satu hamba Allah yang menerima keberkahan besar dari turunnya Al-Qur'an itu adalah kaum wanita.


"Sebelum Al-Qur'an turun, kaum wanita tidak ada harga dan nilainya, karena itu momentum peringatan Nuzulul Qur'an pada malam ini hendaknya semakin mempertebal keimanan kita, terutama kaum wanita," kata Kiai Arja di ruang utama Masjid Raya Baiturahman (MRB) Simpanglima Semarang, Rabu (12/4) malam.


Kiai Arja yang juga Dekan Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang mengatakan hal itu saat menyampaikan mauidzah hasanah dalam acara peringatan Nuzulul Qur'an yang diselenggarakan Takmir MRB Simpanglima Semarang bersama Bank Syariah Indonesia (BSI) Regional 7 Jateng.


Disampaikan, rendahnya derajat kaum wanita sebelum Al-Qur'an turun disebabkan karena bodohnya masyarakat Makkah saat itu. Kebodohan itu diungkapkan di dalam Al-Qur'an bahwa karena merasa malu maka kalau ada bayi yang lahir berkelamin perempuan langsung dihilangkan nyawanya dengan cara  dikubur hidup-hidup.


"Kaum wanita yang sudah bersuami dianggap sebagai harta kekayaan yang dapat diwariskan dan diperistri anak-anak lelakinya. Tapi sejak turunnya Al-Qur'an perilaku-perilaku buruk itu lenyap," terangnya. 





Kegiatan peringatan Nuzulul Qur'an yang dikemas dalam 'Baiturrahman Bershalawat' dengan menampilkan grup hadrah Az-Zahir Pekalongan di bawah pimpinan Habib Ali Zainal Abidin Assegaf itu berlangsung semarak.


Ruang utama shalat MRB yang berada di lantai dua tidak mampu menampung jamaah yang didominasi para muhibbin Az-Zahir atau zahirmania. Mereka mengikuti acara ini di halaman masjid dan lapangan Pancasila Simpanglima.


Lantunan shalawat nabi Muhammad SAW yang menggema dari dalam masjid menyusup ke relung hati zahirmania. Meski di bawah guyuran hujan mereka tetap kusuk bershalawat mengikuti irama bait-bait shalawat yang dikumandangkan habib Bidin panggilan akrabnya.


Ketua umum  Yayasan Pusat Kajian dan Pengembangan Islam (YPKPI) MRB Semarang, KH Ahmad Darodji yang juga mustasyar PWNU Jateng mengatakan, alunan shalawat yang menggema dari dalam masjid ini akan jadi tiket masuk surga bagi yang ikut menggemakannya.


Dalam salah satu haditst ujarnya, disebutkan saat shalawat menggema malaikat turun dan mencatat siapa yang bershalawat, lantunan shalawat itu dijadikan tiket memesan surga yang diperuntukkan pembacanya.


"Mari kita kumandangkan terus shalawat nabi Muhammad SAW, agar malaikat memintakan surga kepada Allah SWT, surga itu untuk kita," pungkasnya.


Penulis: Samsul Huda


Nasional Terbaru