• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Jumat, 17 Mei 2024

Nasional

PBNU: Gerakan Keluarga Maslahat untuk Kepentingan Keluarga

PBNU: Gerakan Keluarga Maslahat untuk Kepentingan Keluarga
Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Foto: NU Online Jateng/M Ngisom Al-Barony)
Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Foto: NU Online Jateng/M Ngisom Al-Barony)

Semarang, NU Online Jateng
Ketua Umum (Ketum) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf menegaskan, gerakan keluarga maslahat yang digagas PBNU sebagai respons atas desakan dari masyarakat agar segera merealisasikan program-programnya.


"Gerakan keluarga masalahat sebagai bagian dari program-program PBNU dengan fokus utama adalah keluarga. Semua program NU harus bermuara dan bisa dirasakan manfaatnya di tingkat keluarga," ujarnya.


Hal itu disampaikan Ketua Umum PBNU pada acara halal bihalal nasional bertajuk 'Syawalan Bahagia Menuju NU Digdaya di Abad Kedua' di Auditorium Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang pada Ahad (14/5/2023).


Disampaikan, semua program dan semua kegiatan yang dilakukan oleh NU harus bisa dirasakan manfaatnya di tingkat keluarga. Karena menurutnya, keluarga adalah unit paling dasar dari seluruh bangunan masyarakat.


"Jadi kalau ada program pendidikan, dakwah, dan ekonomi khususnya harus bisa dirasakan oleh keluarga. Untuk merealisasikannya maka PBNU mencanangkan 'Gerakan Keluarga Maslahat'," terang Gus Yahya yang juga Pengasuh Pesantren Raudlatut Thalibien, Leteh Rembang itu.


Ketua Satuan Tuga (Satgas) Nasional Gerakan Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama (NU) H Yaqut Cholil Qoumas mengatakan, kehadiran Satgas Nasional itu untuk memastikan program berjalan dengan baik hingga ke tingkat bawah sesuai peruntukan. 


"Program gerakan keluarga maslahat merupakan kerja sama antara PBNU dengan Kementerian Agama melalui Ditjen Bimas Islam dalam membina keluarga sakinah," terangnya.


Tugas dari Satgas lanjutnya, adalah untuk memastikan bahwa NU bisa bergerak selayaknya organisasi yang digerakkan secara nasional dengan satu komando. "Kita akan kejar hingga awal Juli 2023 struktur Satgas Nasional Gerakan Keluarga Maslahat NU ini terbentuk di sembilan Provinsi di Indonesia," uapnya.


Dikatakan, selain dengan Kementerian Agama, program keluarga maslahat juga berkolaborasi dengan berbagai Kementerian/Lembaga, di antaranya Kementerian Kesehatan, Kementerian Koperasi dan UMKM, Kementerian Lingkungan Hidup dan lainnya. "Kita akan bergerak cepat karena program ini merupakan kolaborasi dengan pemerintah," sambungnya.


Menurut Gus Yaqut, program yang digagas PBNU sebenarnya sudah ada di masing-masing pemerintahan dan lembaga, tinggal bagaimana mengelola program tersebut. Tugas Satgas adalah memastikan instrumen program pemerintahan melalui gerakan ini siap untuk dilaksanakan.


"Instrumen ini akan kita jadikan langkah awal untuk melaksanakan sebuah program keluarga maslahat. Saya berharap dukungan kerja sama dari bapak dan ibu sekalian karena program ini tidak ada urusan dengan politik. Kita berharap program ini benar-benar dimanfaatkan oleh keluarga besar NU. Dengan kebersamaan kita bisa melaksanakan program ini," pungkasnya.


Penulis: Samsul Huda


Nasional Terbaru