Nasional

LPBI PBNU Gelar Jambore Nasional Relawan Zona II untuk Kesiapsiagaan Bencana di Curug Sewu Kendal

Jumat, 1 November 2024 | 15:00 WIB

LPBI PBNU Gelar Jambore Nasional Relawan Zona II untuk Kesiapsiagaan Bencana di Curug Sewu Kendal

Dokumentasi kegiatan Jambore Nasional Relawan Zona II, yang berlangsung di Taman Wisata Curug Sewu, Patean, Kendal pada Jumat (1/11/2024). (Dok. Istimewa)

Kendal, NU Online Jateng


Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim (LPBI) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) membuka secara resmi Jambore Nasional Relawan Zona II, yang berlangsung di Taman Wisata Curug Sewu, Patean, Kendal pada Jumat (1/11/2024).


Pada kesempatan itu, Ketua LPBI PBNU, H TB Ace Hasan Syadzily menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan upaya LPBI PBNU untuk memperkuat kesiapan relawan dalam menghadapi berbagai potensi kebencanaan yang bisa terjadi di Indonesia.


“Sebagai organisasi kemasyarakatan terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama memiliki tanggung jawab untuk siap menghadapi kebencanaan, khususnya karena Indonesia berada di wilayah ring of fire dengan potensi risiko bencana alam yang tinggi. Kesiapsiagaan dan keterampilan warga NU sangat diperlukan,” ujar Ace Hasan, yang juga menjabat sebagai Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) RI.


Ace Hasan menekankan bahwa LPBI PBNU tidak hanya meningkatkan kesiapsiagaan relawan, tetapi juga mendorong sinergi dan kolaborasi di antara organisasi dan Badan Otonom (Banom) NU untuk menghadapi tantangan bencana yang kompleks dan semakin meningkat.


“Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya peningkatan kapasitas para relawan NU di berbagai daerah, agar mereka tidak hanya siap tetapi juga terampil dalam menghadapi berbagai situasi kebencanaan,” tambahnya.


Sementara itu, Ketua Pelaksana Jambore Nasional Relawan LPBI PBNU Anwar Sani menyampaikan bahwa Jambore ini dirancang dengan berfokus pada peningkatan keterampilan teknis dan simulasi penanggulangan bencana bagi para relawan.


“Jawa Tengah memiliki infrastruktur yang kuat, sehingga menjadi titik fokus utama kita. Melalui jambore ini, relawan kami dilatih dan diberi pemahaman teknis untuk mampu menjalankan mitigasi bencana secara profesional,” ujarnya.


Selain itu, ia menuturkan bahwasanya para relawan juga diberikan pemahaman tentang pentingnya menjaga ekologi dan lingkungan, serta penguatan komunitas berbasis lingkungan sekaligus strategi perlindungan lingkungan melalui diskusi dan pembekalan dari pemateri-pemateri yang handal.


Lebih lanjut, LPBI PBNU merencanakan program penghijauan dan pelestarian lingkungan dengan target penanaman 5.000 bibit pohon di setiap zona sebagai bagian dari upaya mitigasi bencana alam.


“Program penanaman pohon ini tidak hanya dilakukan di Zona II, tetapi juga sudah dimulai sebelumnya di Zona I yang meliputi wilayah Banten, Jakarta, dan Jawa Barat. Langkah ini adalah bagian dari komitmen LPBI PBNU untuk memberikan kontribusi nyata dalam pelestarian lingkungan sebagai bentuk mitigasi jangka panjang,” tandas Anwar.


Adanya jambore ini, LPBI PBNU berharap para relawan dapat terus meningkatkan kapasitas mereka dan siap menjadi garda terdepan dalam penanggulangan bencana, sekaligus sebagai pelopor dalam menjaga kelestarian alam di daerah masing-masing.