• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Senin, 29 April 2024

Nasional

Ketum PBNU: Pengurus Harus Jalankan Perkum

Ketum PBNU: Pengurus Harus Jalankan Perkum
Ngaji perkum bersama Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf di Magelang (Foto: NU Online Jateng/Insan Al-Huda)
Ngaji perkum bersama Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf di Magelang (Foto: NU Online Jateng/Insan Al-Huda)

Magelang, NU Online Jateng
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf menegaskan, para pengurus dan Nahdliyin harus kompak dan cocok dengan peraturan yang sudah ditetapkan, oleh karena itu harus dijalankan.  


"Dengan jumlah warganya yang sangat besar, seharusnya NU mampu menentukan warna Indonesia. Namun sekarang kenyataannya bagaimana? NU selama ini belum bisa seperti itu sebagai organisasi," ujarnya dalam 'Silaturahmi dan Ngaji Perkum NU' di Kantor PCNU Kabupaten Magelang, Sabtu (26/8/2023).


Menurutnya, dulu Ketua Umum PBNU KH Abdurrahman Wahid pernah sendirian mewarnai dunia, namun bukan sebagai organisasi, melainkan karena kualitas pribadinya. Sedangkan sebagai organisasi, NU waktu itu belum sekuat seperti Gus Dur.


Sebelum Gus Dur lanjutnya, juga banyak para kiai yang memiliki kualitas pribadi yang prima dan kharismatik. Namun sekarang ini sulit menemukan pribadi kiai yang memiliki kualitas setara dengan kiai terdahulu. Oleh sebab itu, NU harus dikelola dengan tata kelola yang baik dan rasional. 


"Keputusan PBNU untuk melakukan verifikasi dan validasi kepengurusan bukan keputusan pribadi, melainkan hasil musyawarah, karena itu harus dilakukan. Semua pengurus harus taat peraturan yang telah disepakati," tegasnya.


Disampaikan, jika NU memiliki data yang valid maka perencanaan program juga bisa valid. "Namun jika datanya salah malah perencanaan program juga salah. Yang penting yang riil, jangan sampai hanya hasil angan-angan saja," ucapnya.


Sekretaris Jenderal PBNU KH Syaifullah Yusuf menjelaskan, pertemuan ngaji perkum harus menjadi inspirasi bahwa mengurus organisasi bukan dengan sambil lalu.


"Ketua Umum mengajak kepada kita supaya menyadari bahwa sekarang masa transisi dari abad pertama menuju awal abad kedua NU. Juga diajak melakukan transformasi agar organisasi semakin kuat," ungkapnya.


Acara ngaji perkum juga dihadiri Katib Aam PBNU KH Said Asrori, Wakil Ketua Umum PBNU KH Amin Said Husni, Ketua PWNU Jateng HM Muzamil, Katib PWNU KH Munib Abdul Muchit, Sekretaris PWNU KH Hudalloh Ridwan, Wakil Ketua PWNU KH Mahsun Mahfudz dan jajaran PCNU dan MWCNU se-eks Karasidenan Kedu ditutup dengan doa oleh Rais PWNU Jateng KH Ubaidillah Shodaqoh.


Pengirim: Insan Al-Huda


Nasional Terbaru