• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Kamis, 9 Mei 2024

Nasional

Ketua Umum PBNU: Kita Butuh Majunya Peradaban

Ketua Umum PBNU: Kita Butuh Majunya Peradaban
Kegiatan peringatan Maulidurrasul 1445 H di Yogyakarta (Foto: NU Online Jateng/Insan Al-Huda)
Kegiatan peringatan Maulidurrasul 1445 H di Yogyakarta (Foto: NU Online Jateng/Insan Al-Huda)

Yogyakarta, NU Online Jateng
Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf mengatakan, banyak masalah yang dihadapi masyarakat dunia seperti musibah bencana alam, peperangan, perubahan cuaca, dan seterusnya. Kita butuh majunya peradaban. 


"Kalian harus cinta negeri kalian, harus saling mengasihi, jangan saling membenci. Ini negara besar layak untuk menjadi yang terdepan. Begitu juga Mesir," ujarnya di acara Maulid Baginda Nabi Muhammad Saw di An-Nadwah Kediaman Wakil Ketua Umum PBNU Habib Hilal di Krapyak Yogyakarta, Ahad (8/10/2023).


Disampaikan, dirinya melihat aura Maulid Nabi Muhammad Saw. Acara peringatan maulidurrasul menyenangkan kita semua untuk berkumpul bersama Rasulullah.



Dosen Ushul Fiqh Universitas Al-Azhar Kairo Mesir Syekh Ali Jum'ah terkesan dengan gerakan Bung Karno dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Non-blok di Bandung Indonesia.  "Saya baru menyaksikan Bandung dari atas lewat naik pesawat terbang," ucapnya.
 

Dirinya menjelaskan, dengan acara maulid nanti kembali ke rumah dengan ketenangan karena cahaya Nabi Muhammad Saw. "Kita kembali ke rumah dengan ketenangan, kebahagiaan. Kalimat pertama dalam maulid adalah ta'aluq kepada Nabi Muhammad Saw," terangnya yang disampaikan dengan bahasa Arab yang diterjemahkan seorang mahasiswanya.


Sementara itu Syekh Usamah Al-Azhari menambahkan, dalam mendirikan NU Mbah Hasyim mengikuti manhaj yang sama dengan madzhab yang diikuti Al-Azhar Mesir. "Banyak dukungan dari ulama Al-Azhar yang dikirim kepada Mbah Hasyim Asy'ari, misalnya dari Syekh Abu Said Al-Zaman", tegasnya.


Syekh Usamah mengucapkan terima kasih kepada NU. "Kami datang dalam jamuan NU. Hadratus Syekh KH Hasyim Asy'ari mendirikan NU seratus tahun yang lalu. Al-Azhar adalah kakak yang paling besar lembaga pendidikan Islam di dunia. Al-Azhar berusia 1000 tahun," katanya.


Ketua Panitia Maulid Nabi Muhammad Saw Alisa Wahid menyampaikan terima kasih atas kehadiran para ulama dari Mesir dan dari PBNU. Dijelaskan, rangkaian acara Maulid Nabi Muhammad Saw ini diawali dengan seminar ekonomi.


"Islam masa depan akan ditopang dua pilar yakni dari negeri diturunkannya dan dari negeri Indonesia. Kita tunjukkan Islam yang berkah bagi semesta," ungkapnya.


Shohibul Bait yang diwakili Arsyad Rasyid menyampaikan, maulid nabi merupakan momentum mengekspresikan rasa cinta kepada Nabi Muhammad Saw dan sekaligus suri tauladan bagi kita semua. 


"Sifat mulia Rasulullah Saw seperti shidiq, amanah, dan tabligh perlu kita teladani. Perayaan ini untuk meneladi Rasulullah dan tali silaturahim," bebernya.


Hadir dalam acara tersebut Syekh Ali Jum'ah, Syekh Jabib Al-Baghdadi, Syekh Abdul Hadi, Syekh Musthofa Aqil Al-Mishri, Nyai Hj Sinta Nuriyah, Rais Aam PBNU KH Miftakhul Ahyar, Wakil Rais Aam PBNU KH Anwar Iskandar, Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, Katib Aam KH Said Asrori, Wakil Ketua Umum KH Zoelva Musthofa, Wakil Ketua Umum PBNU Habib Hilal Al-Aidit, Kapolda DIY Soewando Nainggolan, KH Kafabihi Mahrus, KH Ali Marbun, Arsyad Rasyid, dan puluhan ribu jamaah.


Pengirim: Insan Al-Huda


Nasional Terbaru