• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Rabu, 8 Mei 2024

Nasional

Gus Mus: Wabah itu Peringatan bagi Manusia

Gus Mus: Wabah itu Peringatan bagi Manusia
Gus Mus (Foto: Dok)
Gus Mus (Foto: Dok)

Semarang, NU Online Jateng
Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ahmad Mustofa Bisri (Gus Mus) mengatakan, pandemi bukan merupakan wabah daerah, wabah etnis, atau wabah agama, tetapi merupakan wabah kemanusiaan. Jika wabah kita anggap sebagai peringatan dari Allah SWT, maka wabah ini adalah pelajaran dan peringatan bagi semua manusia.

 

"Kita diingatkan kembali oleh sabda Rasulullah SAW akan wabah kemanusiaan ini, yang sudah kita lupakan atau begitulah kebanyakan orang melupakannya, yang berbunyi: Kullukum min Adam wa Adam min turaab," tutur Gus Mus saat menjadi narasumber Sarasehan Hari Santri yang diselenggarakan oleh Kanwil Kementerian Agama (Kemenag) Jawa Tengah, Senin (21/12).

 

Menurut Gus Mus, sebelum adanya pandemi, manusia begitu tidak berjarak dengan dunia, bahkan terlalu akrab. Di sisi lain, manusia justru tidak akrab dan bahkan berjarak dengan keluarga, juga berjarak dengan Allah SWT.

 

"Bahkan sampai ketika kita salat pun nyaris kita tidak mengingat Allah SWT," terang Gus Mus.

 

Dikatakan, ketika kita merenung dalam pandemi, di mana kita harus berjarak dengan dunia luar dan harus di rumah saja, ini kesempatan yang baik untuk memahami pelajaran Allah dengan mendekatkan diri pada Allah, mendekatkan diri pada keluarga.

 

"Sebagai seorang muslim yang mengaku mukmin, kita harus menganggap pandemi ini merupakan anugerah Allah," ucap Gus Mus.

 

Gus Mus menjelaskan, pandemi merupakan bukti Allah masih menyayangi kita karena masih memberitahu kita, masih memberi pelajaran kepada kita, masih memperingatkan kepada kita.

 

"Kalau tidak (menyayangi), kita akan dibiarkan saja tanpa jarak dengan dunia, berjarak dengan diri kita sendiri, dan berjarak kepada Allah SWT," pungkas Pengasuh Pesantren Raudlatut Thalibin, Rembang, Jawa Tengah itu.

 


Kontributor: Muhammad Fajar Sodik
Editor: Hasan Fauzy


Nasional Terbaru