‘Bulan Mini’ Tidak Berbahaya bagi Bumi jika Dimensi Kecil dan Kecepatan Gerak Rendah
Rabu, 25 September 2024 | 13:00 WIB
Semarang, NU Online Jateng
Pada 29 September 2024 mendatang, Bumi akan memiliki objek lain yang menjadi satelit bumi selain bulan. Dalam sebuah penelitian terbuka berjudul A Two-month Mini-moon: 2024 PT5 Captured by Earth from September to November, objek tersebut adalah 2024 PT5 yang akan berada di dekat bumi selama 53 hari mulai dari (29/9/2024) hingga (25/11/2024).
Wakil Sekretaris Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU), Ma'rufin Sudibyo dalam artikel Bumi akan Miliki Dua Bulan Mulai 29 September Mendatang yang dikutip NU Online Jateng, Rabu (25/9/2024) menjelaskan bahwa 2024 PT5 tidak menjadi sesuatu yang berbahaya bagi Bumi. Sebab, benda tersebut memiliki dimensi yang kecil dan bergerak dengan kecepatan rendah.
"Karena dimensinya kecil (hanya beberapa meter hingga belasan meter), maka Bulan sementara ini akan menjadi meteor sangat-terang yang muncul secara beruntun. Seperti fenomena Meteor 1913 lebih dari seabad lalu," terangnya.
Kendati demikian, lanjut Ma'rufin, apabila dimensinya cukup besar dengan angka lebih dari 30 m dan bergerak dalam kecepatan tinggi, bulan sementara ini dapat menumbuk permukaan Bumi dan menjadi sebagai peristiwa tumbukan benda langit yang dahsyat.
Baca Juga
Fenomena Alam
"Umumnya Bulan sementara memiliki orbit sangat tidak stabil. Penyebabnya mulai dari proses masuk ke ruang pengaruh gravitasi Bumi hingga gangguan tarikan gravitasi dari Bulan dan planet-planet tetangga (terutama Venus dan Jupiter)," kata Ma'rufin.
Ketidakstabilan orbit ini membuat Bulan sementara ini mudah terlempar kembali keluar menjadi asteroid biasa seperti semula. Namun, dapat pula ia terlempar lebih mendekati Bumi hingga memasuki atmosfer Bumi seperti yang akan terjadi pada 2024 PT5.
Pada 25 November nanti, 2024 PT5 akan kembali ke rumahnya di sabuk asteroid Arjuna.
Kejadian tumbukan benda langit yang besar pernah terjadi di Jupiter tepat 30 tahun lalu. Saat itu satelit alamiah sementara Jupiter, yakni komet Shoemaker Levi-9 (yang telah terpecah belah ke dalam 21 keping), menumbuk planet Jupiter & melepaskan energi yg luar biasa besar.
Energi tersebut menyebabkan daya rusak yang mampu membinasakan kehidupan hampir sepenuhnya apabila tumbukan sejenis terjadi di Bumi. Komet ini dipaksa menjadi satelit alamiah Jupiter sejak awal 1970-an, saat melintasi salah satu titik Lagrangian Jupiter kala beredar mengelilingi Matahari.
Terpopuler
1
Pemprov Jateng Gandeng Unicef Wujudkan Pesantren Ramah Anak, Perempuan, dan Difabel
2
Kado HUT RI: Guru Non-ASN dan Non Formal Terima Insentif
3
Gubernur Jateng Minta Kenaikan PBB di Pati Dikaji Ulang
4
Satpol PP Sita Donasi untuk Aksi Tolak PBB, Ratusan Warga Pati Geruduk Kantor
5
Kajian LBM PCNU Kendal: Hukum Bon Petani Kepada Tengkulak
6
Di Unissula Bershalawat, Gus Yasin Berpesan agar Umat Merawat Ruh dan Saling Memuliakan antar Sesama
Terkini
Lihat Semua