• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Senin, 29 April 2024

Nasional

Addin Jauharuddin Terpilih Jadi Ketua Umum GP Ansor 2024-2029

Addin Jauharuddin Terpilih Jadi Ketua Umum GP Ansor 2024-2029
Ketua Umum PP GP Ansor terpilih Addin Jauharuddin (Foto: NU Online)
Ketua Umum PP GP Ansor terpilih Addin Jauharuddin (Foto: NU Online)

Semarang, NU Online Jateng
Addin Jauharuddin terpilih sebagai Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor periode 2024-2029 secara aklamasi dalam Kongres XVI GP Ansor.   


Seluruh peserta Kongres XVI GP Ansor yang berlangsung di Kapal Motor Kelud bersepakat penerus tongkat estafet kepemimpinan Yaqut Cholil Qoumas diserahkan kepada Addin pada Jumat (2/2/2024) yang berlayar dari Tanjung Priok Jakarta menuju Pelabuhan Tanjung Emas Semarang. 


Kepada awak media, Addin mengaku siap melanjutkan program-program yang telah dilaksanakan Gus Yaqut selama masa kepemimpinannya. "Melanjutkan apa yang sudah dilakukan Gus Ketum," ujarnya. 


Addin juga menyebut bahwa kepemimpinannya ke depan bakal membawa Ansor menjadi penggerak agenda besar perjuangan NU. Addin juga bakal fokus pada dua hal dalam kepemimpinannya satu periode mendatang. 


"Pertama, pembangunan sumber daya manusia. Kedua, penguatan ekonomi kader Ansor," ucapnya. 


Addin merupakan kader GP Ansor kelahiran Cirebon, Jawa Barat. Di dalam kepengurusan Pimpinan Pusat GP Ansor masa khidmah 2016-2021, Addin dipercaya untuk mengemban amanah sebagai bendahara umum. 


Dikutip dari laman nu.or.id, sebelum aktif di Ansor, Addin merupakan kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII). Di organisasi itu, ia bahkan pernah mengemban amanah sebagai pucuk pimpinannya, yakni menjadi Ketua Umum untuk periode 2011-2013. Di Kongres XVI GP Ansor ini juga, Addin dipercaya sebagai Ketua Pelaksana. 


Ketua Pimpinan Cabang GP Ansor Buleleng Abdul Karim Abraham menyampaikan harapannya agar ketua umum terpilih semakin menegaskan GP Ansor sebagai organisasi kader. "Artinya kebesaran Ansor bukan karena ketokohan personal, tapi karena aturan organisasi harus dijalankan," katanya. 


Selain itu, ia juga berharap ada ketegasan dan seleksi yang ketat terhadap calon pengurus GP Ansor di semua tingkatan. "Hari ini kita tahu Ansor sangat 'menarik', sehingga banyak orang yang tiba-tiba ingin jadi pengurus," katanya. 


Salah satu caranya ujar Abraham, melalui pendidikan kaderisasi dan rekam jejak. Aturannya sudah ada di PD/PRT untuk persyaratan pengurus, tinggal eksekusinya. Ketiga, positioning Ansor untuk membela masyarakat bawah dan tidak terlena pada kegiatan elit," pungkasnya. (*)


Nasional Terbaru