• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Minggu, 30 Juni 2024

Madrasah

60 Siswa MAN Kendal Ikuti Parade Bahasa Jawa Tengah

60 Siswa MAN Kendal Ikuti Parade Bahasa Jawa Tengah
Kegiatan wajah bahasa di MAN Kendal (Foto: NU Online Jateng/M Farid)
Kegiatan wajah bahasa di MAN Kendal (Foto: NU Online Jateng/M Farid)

Kendal, NU Online Jateng
Sebanyak 60 siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Kendal, mengikuti Parade Wajah Bahasa Ruang Publik yang diadakan oleh Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah di aula MAN setempat pada Senin-Selasa, (20-21/05/2024).


Kepala Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah Syarifuddin mengatakan, kegiatan yang dikemas dalam bentuk pembekalan penggunaan bahasa Indonesia di ruang publik dilakukan untuk mengajak siswa bersikap positif dan bangga menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. 


"Para siswa yang terdiri atas siswa kelas X dan XI yang aktif di organisasi sekolah seperti OSIS/MPK, PMR, dan Pramuka diharapkan mampu menjadi agen perubahan dalam penggunaan bahasa Indonesia di ruang publik di sekolahnya," ujarnya.


Disampaikan, selama 2 hari para siswa yang mengikuti kegiatan dilatih mengamati penggunaan bahasa Indonesia yang kurang tepat di ruang publik di lingkungan sekolahnya. "Kemudian mereka diajari bagaimana memperbaiki penggunaan bahasa yang kurang tepat itu menjadi bahasa Indonesia yang baik dan benar,” kata Syarifuddin. 


Mereka lanjutnya, tentu sudah memperoleh mata pelajaran Bahasa Indonesia dan mendapatkan informasi sebelumnya tentang apa dan bagaimana bahasa Indonesia. Pada kesempatan tersebut mereka diajak untuk mengamati penggunaan bahasa Indonesia di ruang publik.


“Peserta sudah belajar Bahasa Indonesia di sekolah, tetapi mungkin mereka belum diajak mempraktikkan pengamatan bahasa Indonesia di lingkungannya. Untuk itu, para siswa harus bisa menerapkan apa yang dipelajarinya di bangku sekolah dengan kenyataan penggunaan bahasa Indonesia di ruang publik,” ucapnya.


Kepala MAN Kendal HM Soef menjelaskan, Bahasa Indonesia berbeda dengan Bahasa Arab, Bahasa Inggris, dan Bahasa Jawa. Bahasa Jawa mengenal tingkatan, tetapi bahasa Indonesia tidak. Siswa harus mengikuti perkembangan bahasa Indonesia yang dinamis. 


Untuk itu sambungnya, pihaknya merasa senang karena para siswa dibekali dengan pengetahuan dan wawasan kebahasaan dari Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah.


“Kami menyampaikan terima kasih kepada Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah karena sekolah dan siswa kami diberi kesempatan mengikuti pembinaan bahasa ini,” ungkap Soef.


Dikatakan, pihak sekolah menyiapkan siswa kelas X dan XI untuk mengikuti kegiatan pembinaan dari Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah. Diharapkan mereka menjadi agen perubahan di sekolah karena mereka berasal dari aktivis di sekolahnya.


“Kami berharap anak-anak kami bisa mengikuti kegiatan ini dengan baik. Mereka akan terjun di masyarakat dengan membawa bekal ilmu yang sudah diperoleh dan bisa menerapkannya,” pungkasnya.


Kontributor: M Farid


Madrasah Terbaru