• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Kamis, 28 Maret 2024

Kiai NU Menjawab

Puasa Nabi Dawud Puasa Sunnah Paling Utama

Puasa Nabi Dawud Puasa Sunnah Paling Utama
Foto; Ilustrasi NU Online
Foto; Ilustrasi NU Online

Assalamualaikum war wab 
Yth Pengasuh Kanal Kiai NU Menjawab, Perkenankan saya Muzakki Faiz ingin bertanya mengenai puasa Dawud. Sebetulnya untuk melaksanakan puasa Dawud, harus ada ijazah atau tidak? terima kasih  
Wassalamau alaikum war wab  
 

 
Waalaikumussalam war.wab. 

Penanya dan pembaca yang budiman. Semoga Allah memberikan rahmat-Nya kepada kita semua. Puasa Dawud bermula dari puasa yang dilakukan oleh Nabi Dawud ‘Alaihis Salam  dan merupakan puasa yang paling utama dibanding dengan puasa sunnah lainnya. Hal ini sebagaimana diterangkan dalam hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai berikut:

 

أَفْضَلُ الصِّيَامِ صِيَامُ دَاوُدَ عَلَيْهِ السَّلَام كَانَ يَصُومُ يَوْمًا وَيُفْطِرُ يَوْمًا 

 

Artinya: “Puasa yang paling utama adalah puasanya Nabi Dawud AS, ia berpuasa sehari dan berbuka (tidak berpuasa) sehari” (HR An-Nasai) 

 

Jadi yang dimaksud puasa Dawud adalah puasa setiap dua hari sekali. Jika hari ini berpuasa, maka besok pagi tidak berpuasa, dan baru berpuasa lagi pada hari berikutya. Sebagai contoh, jika hari Senin berpuasa, maka pada hari Selasa tidak. Kemudian Rabu berpuasa, Kamis tidak. Begitu seterusnya.    

 

Mengenai pengamalan puasa Dawud, apakah harus ada ijazah dari seorang guru? 

 

Salah seorang pakar Tasawuf di Indonesia, yakni KHM Luqman Hakim pernah ditanya mengenai amalan tanpa ijazah. Beliau menjawab, dalam melaksanakan sebuah amalan, sebaiknya  ada yang membimbing. 

 

“Minimal ada yang membimbing,” ujar Kiai Luqman sebagaimana dikutip NU Online pada tahun 2018 melalui akun twitter pribadinya, @KHMLuqman.

 

Adapun alasan mengapa harus ada yang membimbing, menurut Kiai Luqman, adalah karena sebuah amalan perlu wadah (syakilah) seberapa, kapan, atau di mana diterapkan sehingga bisa menjadi washilah pengantar seorang hamba kepada Allah subhanahu wa taala. 

 

“Sang pembimbing akan mengenalkan isi bagi wadah Anda yang manfaat dunia akhirat dan mengantar kepada Allah SWT,” lanjutnya. 

 

Kesimpulannya, tidak menjadi masalah pengamalan puasa Dawud tanpa ijazah karena dasarnya sudah jelas, yakni hadits Rasulullah shallallahu alaihiwa sallam. Namun  sangat baik apabila ada yang membimbing sehingga bisa memberikan arahan bagaimana puasa Dawud dapat diamalkan secara benar dan baik serta dengan niat ikhlas beribadah kepada Allah.  

 

Demikian jawaban singkat ini, semoga dapat dipahami dan bermanfaat bagi kita semua. Amin. 

 

Wallahul muwaffiq ila aqwamith thariq, 
Wassalamu ’alaikum war.wab.

(Muhammad Ishom)
 


Kiai NU Menjawab Terbaru