• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Jumat, 3 Mei 2024

Keislaman

Perintah Berbuat Ihsan terhadap Segala Sesuatu

Perintah Berbuat Ihsan terhadap Segala Sesuatu
Foto: Ilustrasi
Foto: Ilustrasi

Hadits Arba’in Imam Nawawi membahas tentang perintah berbuat ihsan (kebaikan) atas segala sesuatu. Pelakunya disebut muhsin. Orang-orang muhsin adalah hamba yang dicintai oleh Allah.
Sabda Nabi:


إِنَّ اللهَ كَتَبَ الإِحْسَانَ عَلَى كُلِّ شَيءٍ. فَإِذَا قَتَلْتُمْ فَأَحْسِنُوا القِتْلَةَ، وَإِذَا ذَبَحْتُمْ فَأَحْسِنُوا الذِّبْحَةَ، وَلْيُحِدَّ أَحَدُكُمْ شَفْرَتَهُ، وَلْيُرِحْ ذَبِيْحَتَهُ


“Sesungguhnya Allah telah mewajibkan berbuat baik kepada segala sesuatu, jika kalian membunuh maka bunuhlah secara baik, dan jika kalian menyembelih maka sembelihlah secara baik, dan hendaklah salah seorang dari kalian menajamkan pisaunya serta memberikan kenyamanan (tidak menyiksa) kepada sembelihannya.”


Hadits ini shahih. Diriwayatkan oleh Imam Muslim, Abu Tirmidzi, Abu Dawud dan masih banyak yang lainnya. Sedangkan sahabat yang meriwayatkan adalah Syaddad bin Ausin Ra. Nama lengkap beliau Syaddad bin Ausin bin Tsabit An-Najjary. Pada akhir hayatnya beliau tinggal di Baitul Maqdis. Meninggal pada tahun 58. Keterangan ini diambil dari kitab “Subulus Salam” (II/526) karya Ash-Shan’any.


Secara umum hadits ini menjelaskan tentang kewajiban yang dititahkan kepada hamba-Nya agar berbuat ihsan (baik) pada segala sesuatu. Hatta pada hal yang dinilai keras pun oleh kebanyakan orang seperti membunuh yang legal, atau menyembelih binatang, harus dilakukan dengan cara sabaik mungkin.


Dikutip dari laman indonesiainside.id, Syekh Syarawi dalam menedefinisikan kata ihsan bukan sekadar sebagai kebaikan biasa. Tapi kebaikan yang dilakukan di luar kewajiban. Misalnya dalam masalah ini, membunuh yang legal untuk dibunuh, membunuh hewan yang boleh dibunuh, menyembelih hewan yang hendak dimakan, tidak berhenti pada perintah membunuh atau menyembelih, tapi harus dilakukan dengan cara terbaik.


Kalau dalam hal ini saja kita disuruh berbuat baik, apa lagi dengan hal yang lain seperti baik kepada keluarga, tetangga, tamu, masyarakat secara umum, bangsa hingga negara. Semua pada prinsipnya harus dijalani dan disikapi dengan bingkai ihsan.


Syekh Utsaimin dalam syarah Arba’in menyebutkan beberapa pelajaran dari hadits ini. Pertama, kemurahan Allah Ta’ala yang mewajibkan hamba-Nya berbuat ihsan pada segala sesuatu. Kedua, wajib melakukan ihsa pada segala sesuatu karena ini perintah Allah. Ketiga, jika kita membunuh sesuatu yang legal untuk dibunuh, maka perbaguslah cara membunuhnya, jangan sampai menyiksa.


Keempat, milik Allah-lah kendali perintah dan hukum dikembalikan kepada-Nya. Kelima, ihsan mencakup segala sesuatu. Keenam, bagusnya pengajaran Nabi dengan memberikan contoh untuk memudahkan pemahaman. Ketujuh, wajib berbuat ihsan dalam membunuh. Kedelapan, menyembelih dengan cara terbaik sesuai syariat.


Misalnya dilakukan oleh ahli, dengan alat sembelihan yang tajam dan tidak menyakiti hewan. Bahasanya haditsnya, hewannya dibuat senyaman mungkin seperti orang sedang istirahat. Wallahu a'lam bis shawab


Keislaman Terbaru