Tes Swab Santri Majenang Cilacap, Semua Pihak Diharap Tenang
Sabtu, 9 Januari 2021 | 09:00 WIB
Naeli Rokhmah
Kontributor
Cilacap, NU Jateng Online
Ratusan santri salah satu pesantren di Kecamatan Majenang Kabupaten Cilacap mengikuti tes swab Polymerase Chain Reaction (PCR). Tes PCR tak hanya santri dilakukan terhadap para santri. Namun juga dilakukan kepada jajaran pengurus dan masyayikh pesantren.
"Satgas Covid-19 melakukan tes kepada 167 sampel. Dari jumlah tersebut akan diketahui hasilnya setelah dilakukan uji lab, kurang lebih selama tiga hingga lima hari," kata Ketua Satgas Covid-19 Kecamatan Majenang Iskandar Zulkarnaen kepada NU Online Jateng, Sabtu (9/1).
Camat Majenang ini lantas menjelaskan alasan dilakukannya tes kesehatan terhadap para santri hingga pengasuh pesantren, yakni untuk meminimalisir penyebaran Covid-19 lantaran temuan hasil tes sebelumnya, 3 Januari 2021.
"Satgas Covid-19 telah melakukan tes swab kepada 19 sampel. Pada pemeriksaan tersebut, didapati ada beberapa santriwati dinyatakan positif. Swab kepada seluruh santri, jajaran pengurus dan masyayikh pesantren pada hari ini, dilakukan guna meminimalisir penyebaran virus Covid 19 agar tidak meluas," ujarnya.
Untuk diketahui, PCR adalah pemeriksaan laboratorium untuk mendeteksi keberadaan material genetik dari sel, bakteri, atau virus. Saat ini, PCR juga digunakan untuk mendiagnosis penyakit Covid-19, caranya dengan mendeteksi material genetik virus Corona.
Oleh karena itu Iskandar memberlakukan proses karantina sembari menanti hasil swab terhadap para santri dan pengasuh. "Semua yang dites dikarantinakan di ruang isolasi yang telah disiapkan pesantren," ungkapnya.
"Selain melakukan tracing dan tes PCR untuk yang kontak erat, Satgas juga sudah melakukan pengobatan kepada sejumlah santri yang terkonfirmasi positif Covid-19," imbuhnya.
Menyikapi kegiatan Satgas Covid-19 Majenang, Ketua Tim Satgas Covid-19 Pesantren Cigaru Majenang, KH Mazin Al-Hazary mengimbau semua pihak untuk tetap tenang. "Selama pandemi, pesantren menerapkan protokol kesehatan, pesantren sebagai lembaga edukasi juga memiliki Pusat Kesehatan Pesantren (Puskestren) yang siap-sedia dalam hal kebutuhan obat-obatan dan vitamin," ucapnya.
"Jadi kepada semua, terutama bagi wali santri ampun panik gih, putra putri njenengan insyaallah aman (Jangan panik ya, putra putri Anda Insyaallah aman," tambahnya.
Dia pun menjelaskan, pesantren telah menyiapkan alat pendukung protokol kesehatan, seperti masker, sabun cuci tangan, penyemprotan disinfektan. Bahkan, pesantren juga memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Mikro (PSBM), sehingga shalat Jumat di masjid yang ada di komplek pesantren tidak dibuka untuk umum. Sedangkan kegiatan kepesantrenan diliburkan.
"Jauh-jauh hari, tepatnya seminggu yang lalu usai kegiatan imtihanan, kami sudah arahkan para santri untuk pulang. Bagi santri yang jauh memang yang masih mukim di pesantren," bebernya.
Katib Majlis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Mejenang juga mengajak masyarakat agar dalam menghadapi wabah global ini dengan selalu mengingat Allah Ta'ala.
"Rais dan Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Cilacap KH Sungada Adzkia KH dan Nasrulloh Muhson juga dikabarkan tengah sakit dan dirawat di rumah sakit. Mari kita doakan semoga beliau berdua diberikan kesembuhan dan kembali bisa beraktivitas bersama kita," harapnya.
Kontributor: Imam Hamidi Antasalam, Naeli Rokhmah
Editor: Ahmad Rifqi Hidayat
Terpopuler
1
Ahad Kliwonan dan Pelantikan Pengurus NU Se-Tawangsari Digelar di Panggung Alam Taruwongso
2
Pesantren Tarbiyatul Qur’an Al Waro’ Juwiring, Warisi Perjuangan Kiai Muslimin Santri Pendherek KH Al Mansur Popongan
3
Abu Sampah Disulap Jadi Paving, Inovasi Hijau LPBI NU dan Banser Trangkil
4
Khutbah Jumat: Pelajaran Yang Tersirat Dalam Ibadah Haji
5
Gerakan Pemuda Ansor: Pilar Pembangunan dan Pemersatu Dinamika Desa
6
Dosen IAI An-Nawawi Purworejo Tawarkan Konsep At-Takāmul At-Takayyufi dalam Pendidikan Moderasi Beragama
Terkini
Lihat Semua