• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Sabtu, 4 Mei 2024

Dinamika

Pesantren Ramadhan Online SMP IT PAPB Semarang Tanpa Gamelan

Pesantren Ramadhan Online SMP IT PAPB Semarang Tanpa Gamelan
Pesantren Ramadhan Online SMP IT Pengajian Ahad Pagi Bersama (PAPB) Semarang
Pesantren Ramadhan Online SMP IT Pengajian Ahad Pagi Bersama (PAPB) Semarang

Semarang , NU Online Jateng

Kesuksesan dakwah Wali Songo salah satunya berkat kepiawaian dalam memasukkan Islam dalam budaya, salah satunya melalui musik. Gamelan sebagai sebuah alat musik tradisional memiliki peranan penting dalam menyebarkan Islam di nusantara, khususnya di Pulau Jawa. 


Keterampilan memainkan alat musik gamelan mulai dikembangkan oleh Sekolah Menengah Pertama (SMP) Islam Terpadu (IT) Pengajian Ahad Pagi Bersama (PAPB) Jalan Panda Barat 44, Kelurahan Palebon, Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang. 


"Kita baru beli terus latihan sebentar ada pandemi. Jadi belum menguasai alat musik tersebut. Mudah-mudah awal tahun pembelajaran nanti kita sudah bisa beraktifitas seperti biasa dengan New Normal agar ekstrakurikuler bisa berjalan dengan baik, termasuk belajar berdakwah dengan gamelan," kata Kepala Sekolah SMP IT PAPB, H Ramelan kepada NU Online Jateng, Rabu (14/4).


Oleh karena itu, dirinya menyayangkan tidak bisa tampilnya anak didik SMP IT PAPB untuk memainkan rebana maupun gamelan dalam Ramadhan Online di tahun 2021 ini. "Karena pandemi ini kami masih mengajukan izin belajar tatap muka. Jadi belum bisa menampilkan siswa dalam acara online," ujarnya.


Ramadhan di masa pandemi memang dirasa sangat beda karena pada umumnya kegiatan berubah dalam jaringan (Daring). Ramlan pun mengaku rindu dengan hiruk pikuk suasana Pesantren Ramadhan yang penuh dengan aktivitas siswa. "Mari kita sambut Ramadhan ini dengan rasa tenang, senang," ajaknya.


Ia pun membeberkan terkait konsep IT dalam sekolah, yakni memadukan kurikulum Kementrian Pendidikan dan kurikulum Kementerian Agama (Kemenag). "Kami itu menggunakan dua kurikulum, jadi kami padukan kurikulum pendidikan nasional dan kurikulum Kemenag ditambah pembiasaan ibadah yang telah kita kemas sesuai tradisi yang ada," bebernya.


Disebutnya, ada pembiasaan doa harian, membaca nadham asma'ul husna, pembiasaan shalat dhuha, shalat berjamaah beserta wirid setelah shalat yang dituntun oleh imam shalat. "Jadi meskipun SMP tidak hanya sebatas menggunakan kurikulum Dinas Pendidikan," jelasnya.


Menurutnya, anak didik harus berada di jalur Islam yang moderat, tidak mudah menghukumi salah, sesat, maupun kafir kepada yang lain. LAllah yang berhak memberikan penilaian atas apa saja yang dilakukan oleh manusia. Oleh karena itu dia berharap agar para guru, khususnya dalam kegiatan Ramadhan Online 1.7 tetap fokus melakukan yang terbaik. "Mendidik anak dengan nilai-nilai Islam yang moderat," tegasnya 


Sementara, Ketua Panitia Pesantren Ramadhan 1.7 SMP IT PAPB, Yani Dwi Purwanti mengucap syukur atas nikmat kesempatan bertemu dengan Bulan Ramadhan. "Melalui Bulan Ramadhan 1442 Hijriyah, kita mengharapkan ridha ilahi dengan nenerapkan 7 nilai," kata Yani.


Dijelaskan, tujuh nilai tersebut di antaranya bertauhid, ikhlas, ukhuwah islamiyah, mandiri, luhur, sederhana, dan berwawasan luas. Adapun ragam kegiatan Ramadhan Online 1.7 berupa Jalsah Ruqyah Qur'aniyah (JRQ), Kajian Online, Obrolan Muslim Muslimah (Obras) secara live dalam bentuk talkshow untuk memotivasi para santri agar terus berprestasi, dan Hadist Ramadhan.


"Selain itu, juga ada kegiatan sosial Ramadhan Berbagi Berkah dalam bentuk pemberian zakat, infaq, dan sedekah bagi masyarakat yang kurang mampu, dan anak di panti asuhan," tuturnya.


"Kami telah mengonsep kegiatan ini secara matang. Kami harap pesantren Ramadhan 1442 Hijriyah ini bisa bermanfaat dan semata-mata untuk menggapai ridla Allah," pungkasnya.


Penulis: Ahmad Rifqi Hidayat

Editor: Ahmad Hanan


Dinamika Terbaru