PCNU Banjarnegara Pantau Pembangunan Gedung MWCNU Pagedongan
Banjarnegara, NU Online Jateng
Proses pengecoran lantai tiga gedung Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Pagedongan mendapat perhatian secara khusus dari Ketua PCNU Kabupaten Banjarnegara H Zahid Khasani.
Gus Zahid menyampaikan apresiasi atas kekompakan Pengurus MWCNU Pagedongan dan kemampuan pengurus berkordinasi dengan para pemangku kebijakan di tingkat Kecamatan.
”Alhamdulillah hari ini kita lakukan doa bersama mengawali pengecoran lantai tiga Gedung MW NU Pagedongan semoga keberkahan untuk kita semua, saya sampaikan apresiasi kepada pengurus yang begitu kompak bersinergi dengan para pemangku kebijakan hingga saat ini bisa dilakukan pengecoran tanpa mendatangkan kerumunan,” ucapnya, Ahad (11/7).
Disampaikan, karena kegiatan pengecoran berbarengan dengan masa pemberlakuan PPKM Darurat, maka kegiatan pengecoran mendatangkan redmik atau jayamik / alat berat.
"Tidak dilakukan secara manual sebagaimana dilakukan sebelumya dengan melibatkan seluruh elemen NU mulai Banom NU, pengusaha berbasis NU di Kecamatan Pagedongan, Jajaran MWC NU Pagedongan, anggota TNI-Polri, para santri beserta warga sekitar," ujarnya.
Ketua panitia pembangunan gedung MWCNU Wahyudin Ubaidillah mengatakan, pengecoran lantai tiga kali ini tidak dilakukan secara manual tetapi menggunakan alat berat hal ini dimaksudkan untuk menghindari kerumunan yang berpotensi menularkan virus, karena saat ini masih diberlakukan PPKM Darurat.
“Sesuai design gambar pembangunan gedung MWCNU Pagedongan ini direncanakan tiga lantai. Lantai ground akan kami gunakan untuk lahan parkir, lantai kedua sebagai ruang rapat dan pertemuan warga, lantai tiga akan digunakan sebagai ruang sekretariat pengurus MWCNU Pagedongan dan sekretariat Banom,” terangnya.
Ubaidillah yang juga Ketua MWC NU Pagedongan menjelaskan, gedung MWCNU berukuran 15x9 meter persegi dengan tiga lantai diperkirakan menelan biaya Rp2,3 miliar.
"Berkaitan dengan sumber pembiayaan pembangunan gedung MWCNU Pagedongan berasal dari Kotak Infak NU (Koin NU), infak pengurus NU, sumbangan warga NU, dan bantuan hibah Pemerintah Kabupaten Banjarnegara," pungkasnya.
Kontributor: Akhmad Khozin
Editor: M Ngisom Al-Barony
