• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Kamis, 16 Mei 2024

Dinamika

Ngaji Selapanan, Ikhtiar Kuatkan Paham Aswaja di Kalangan Pelajar Purworejo

Ngaji Selapanan, Ikhtiar Kuatkan Paham Aswaja di Kalangan Pelajar Purworejo
Ustadz Ahmad Nur Kholis saat memaparkan materi penguatan Aswaja untuk para pelajar. (Foto: dokumentasi)
Ustadz Ahmad Nur Kholis saat memaparkan materi penguatan Aswaja untuk para pelajar. (Foto: dokumentasi)

Purworejo, NU Online Jateng

Ajaran Islam ahlussunnah wal-jama'h atau Aswaja yang secara turun temurun dilakukan masyarakat sering diusik dengan tudingan syirik, dan bid'ah yang sesat. Untuk merawat paham Aswaja dan meluruskan tudingan tersebut dibutuhkan penjelasan ulama, utamanya dari kalangan Nahdlatul Ulama (NU).

 

Caranya, Pimpinan Anak Cabang (PAC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kecamatan Bagelen, Purworejo mendekatkan para kader dan masyarakat kepada ulama melalui Ngaji Selapanan.

 

"Kegiatan ini sebagai salah satu media untuk menguatkan, merekatkan generasi muda NU agar kenal, dan gandrung dengan para kiai dan ulama," kata Ketua Panitia, Khoirul Nizam kepada NU Online Jateng, Selasa (2/3).

 

Selapanan penguatan kader yang digelar di Masjid At-Taqwa, Desa Piji, Kecamatan Bagelen, Kabupaten Purworejo dihadiri oleh tokoh masyarakat setempat, Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU), perwakilan badan otonom (Banom) NU dari Ansor, Muslimat NU, Fatayat NU dan juga peserta perwakilan dari beberapa desa yang ada di Bagelen.

 

Menghadirkan ustadz muda Ahmad Nur Kholis, kegiatan bertema 'Penguatan Generasi Aswaja Guna Melanjutkan Perjuangan NU' berlangsung sesuai aturan protokol kesehatan. Sebanyak 70 orang ditata dalam kelompok-kelompok kecil dan berjarak yang sekaligus menjadi arena permainan.

 

“Semoga bisa lebih aktif lagi, lebih banyak lagi massa yang kita dapatkan, syiar IPNU-IPPNU tentu lebih mudah jika kita adakan pengajian selapanan yang melibatkan banyak desa agar mereka semua cinta dengan NU dan para ulama," tegasnya.

 

Ketua PAC IPPNU Kecamatan Bagelen, Restika Ghina Dzulfa menegaskan hal senada, kader IPNU dan IPPNU harus siap menghadapi tantangan zaman sebagaimana slogan Belajar, Berjuang dan Bertaqwa. "Kita harus mantab dalam ndherek dawuh kiai dan ulama serta berjiwa nasionalis. Nek ora NU mending ora. Nanti kita simak dan ikuti bersama mauidhah dari Ustadz Ahmad Nur Kholis agar kita tambah mantab," ajaknya.

 

Sementara, Ustadz Ahmad Nur Kholis yang tak lain juga sebagai pengurus GP Ansor Kabupaten Purworejo Bidang Kaderisasi mengatakan, rasa ingin tahu generasi muda cukup besar sehingga butuh pendekatan tersendiri.

 

“Dunia anak-anak dan pelajar itu rasa ingin tahunya sangat besar sekali. Maka NU melalui salah satu Banomnya yaitu IPNU dan IPPNU harus mampu mewadai rasa ingin tahu mereka, metode-metode yang unik, kreatif, dan inovatif harus dikembangkan agar mereka senang dengan NU," ujarnya. 

 

Kontributor: Ahmad Luthfi Khakim

Editor: Ahmad Rifqi Hidayat 


Dinamika Terbaru