• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Jumat, 10 Mei 2024

Dinamika

Lailatul Ijtima Cara NU Dukuhwaru Tegal Konsolidasi Badan Otonom

Lailatul Ijtima Cara NU Dukuhwaru Tegal Konsolidasi Badan Otonom
Kegiatan Lailatul Ijtima NU ukuhwaru, Kabupaten Tegal (Foto: NU Online Jateng/Nurkhasan)
Kegiatan Lailatul Ijtima NU ukuhwaru, Kabupaten Tegal (Foto: NU Online Jateng/Nurkhasan)

Tegal, NU Online Jateng
Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (PRNU) Desa Dukuhwaru, Kecamata Dukuhwaru, Kabupaten Tegal menggelar kegiatan rutin Lailatul Ijtima, Sabtu (28/08) malam di Mushala Nurul Huda Dukuh kesra Desa Dukuhwaru. 

 

Ketua PRNU Dukuhwaru Ustadz Hadi Subhan dalam rilis yang diterima NU Online Jateng mengatakan, Lailatul Ijtima berasal dari kata 'Lailah' artinya malam, dan ijtima artinya pertemuan. Artinya sebuah 'pertemuan malam' yang diselenggarakan di setiap bulan.

 

"Bagi Orang NU, pertemuan rutin bulanan lailatul ijtima itu menjadi sarana konsolidasi dan silaturahim pengurus NU dan badan otonom NU Ranting serta warga NU untuk menguatkan jamiyah," katanya.

 

Dijelaskan, acara dimulai dengan khatmil Qur'an pada siang hari yang diprakasai oleh Jamiyatul Qurra Wal Huffadz (JQH) Ranting Desa Dukuhwaru. Selanjutnya pada malam harinya dilakukan Istighotsah bersama dan Mauidzah Hasanah. 

 

"Selain Istighotsah juga dilakukan pemberian bantuan sosial (Bansos) berupa sembako dan uang kepada dhuafa dan warga NU yang membutuhkan," imbuhnya

 

 

Rais Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Dukuhwaru KH Mustaqim yang hadir dalam kegiatan itu menekankan pentingnya penguatan organisasi Nahdlatul Ulama (NU). Menurutnya, perbedaan pendapat dan perbedaan pandangan adalah sebuah rahmat. 

 

"Sehingga dalam berorganisasi khususnya di ranting NU Dukuhwaru jangan sampai hanya karena berbeda pilihan politik menjadi cerai berai dalam berhidmah di NU," pesannya. 

 

Hadir dalam kesempatan itu jajaran PRNU Dukuhwaru, Badan Otonom NU (Muslimat, Fatayat NU, Gerakan Pemuda Ansor, IPNU dan IPPNU) serta warga NU. 

 

Kontributor: Nurkhasan
Editor: M Ngisom Al-Barony
 


Dinamika Terbaru