Gandeng Forum Pesantren, IBN Tegal Gelar FGD Perlindungan Anak dan Perempuan
Tegal, NU Online Jateng
Fakultas Syariah dan Ushuluddin Institut Agama Islam Bakti Negara (IBN) Tegal bekerjasama dengan Forum Komunikasi Pondok Pesantren (FKPP) Kabupaten Tegal melaksanakan Focus Group Discussion (FGD) dengan mengambil tema ‘Tafsir Agama dalam Menjamin Perlindungan Anak dan Perempuan; Menyusun Peta Perlindungan Anak dan Perempuan dalam Spirit Kearifan Lokal’.
FGD digelar Rabu (26/1) di Aula Lantai 2 IBN Tegal dengan menghadirkan sejumlah narasumber. Di antaranya Kasi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tegal H Kokabudin, Sekretaris Dinas Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berancana (DP3AP2 KB) Kabupaten Tegal Teguh Mulyadi, dan lain-lain.
Rektor IBN Tegal H Badrodin menyambut baik FGD ini sebagai upaya meneguhkan kontribusi IBN Tegal dalam agenda perlindungan perempuan anak dan perempuan di Kabupaten Tegal.
"Harapan saya FGD ini tidak hanya berhenti sebatas FGD, tapi memiliki out put yang praktis dan menjadi panduan bersama dalam upaya perlindungan perempuan dan anak," ujarnya.
Sejumlah narasumber memberikan pandangannya berdasarkan keahlian dan kewenangannya. H Kokabudin misalnya, menyampaikan bahwa untuk mengimplementasikan perlindungan terhadap perempuan dan anak, membutuhkan organ kultural yang otoritatif.
"Betapapun undang-undang atau peraturan sudah lengkap, aspek sosiologis-antropologis berperan penting dalam pelaksanaan undang-undang maupun peraturan tentang perlindungan anak dan perempuan," ucapnya.
"FKPP yang menjadi wadah pesantren lintas ormas sangat strategis untuk mensukseskan agenda perlindungan anak dan perempuan. Karena mereka dekat dengan masyarakat," sambungnya.
Perwakilan FKPP KH Ghilman Nursidin Syarief menjelaskan, sesungguhnya dalam Islam tidak ada ajaran untuk merendahkan apalagi sampai menyakiti anak dan perempuan.
"Karenanya, seluruh elemen harus terlibat aktif dalam menegakkan nilai-nilai kesetaraan dan keadilan dalam Islam, termasuk dalam melindungi perempuan dan anak," ungkapnya.
Panitia penyelenggara FGD Zaki Mubarok kepada NU Online Jateng menjelaskan, FGD merupakan implementasi dari MoU antara Fakultas Syariah dan Ushuluddin IBN Tegal dengan Forum Komunikasi Pondok Pesantren dalam bidang pendidikan, pelatihan, pelatihan, dan pengabdian kepada masyarakat.
"Tema ini sengaja diusung dalam FGD kali ini karena baik perguruan tinggi maupun pesantren sama-sama berjihad dalam melindungi perempuan dan anak," pungkasnya.
Kontributor: Nurkhasan
Editor: M Ngisom Al-Barony