• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Minggu, 28 April 2024

Dinamika

Dorong Kemandirian Umat, NU Pati Tegaskan Peran Penting LAZISNU

Dorong Kemandirian Umat, NU Pati Tegaskan Peran Penting LAZISNU
Madrasah Amil LAZISNU Pati. (Foto: NU Online Jateng/Fikrul Umam)
Madrasah Amil LAZISNU Pati. (Foto: NU Online Jateng/Fikrul Umam)

Pati, NU Online Jateng

KH MA Sahal Mahfudh (Mbah Sahal) dikenal berhasil dalam mengembangkan zakat, infaq serta sedekah yang berhasil membangun ekonomi warga Kajen, Pati dan sekitarnya. Hal itu menjadi salah satu alasan dari Lembaga Amil Zakat, Infak, dan Sedekah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) Pati, Jawa Tengah untuk menyelenggarakan pelatihan Madrasah Amil pada Ahad (1/11).

 

"Keberhasilan Mbah Sahal dalam mengembangkan zakat, infaq, serta sedekah yang mana bisa membangun ekonomi warga menjadi salah satu alasan untuk menyelenggarakan Madrasah Amil ini," ungkapnya Ketua LAZISNU Pati Muhammad Niam.

 

"LAZISNU Pati sedang menyukseskan program Koin Muktamar dan Koin NU di Pati. Selain itu, kami juga melakukan pengelolaan zakat, infaq, dan sedekah warga NU di Pati," tambah Niam.

 

Kegiatan yang bertempat di kantor Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Winong Pati, Jawa Tengah ini, hadir pula Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Pati KH Yusuf Hasyim yang turut membuka kegiatan itu.

 

Ia menyebutkan bahwa ada dua kekuatan utama yang bisa dimaksimalkan dalam mewujudkan kemandirian umat.

 

"Nahdlatul Ulama memiliki dua kekuatan, pertama jamaah, kedua jamiyah," kata Kiai Yusuf Hasyim.

 

"Alasan disebut saling berkaitan adalah karena jamiyah tidak akan bisa berjalan tanpa adanya jamaah. Sedangkan jamaah juga akan kacau bila tidak ada jamiyah yang solid," lanjutnya.

 

Dikatakannya, problematika yang sering terjadi saat ini adalah adanya sebagian jamaah yang enggan melaksanakan instruksi organisasi.

 

Ia menambahkan bahwa jamaah dan jamiyah harus saling bersinergi sehingga bisa menyukseskan tujuan dari program yang mau dijalankan.

 

Fenomena itu hingga kini perlu adanya perhatian sebab manajemen yang kurang profesional bisa menyebabkan jamaah tidak terlayani dengan baik oleh jamiyah. Dengan itu, ia mengingatkan kepada segenap pengurus NU, baik badan otonom (banom) maupun lembaga di masing-masing tingkatan untuk bisa melayani para jamaah dengan baik.

 

"Kalau jamaah yang ada ini tidak terlayani, maka jangan kecewa kalau dia akan melayani dirinya sendiri bahkan malah dilayani oleh jamiyah lain," jelasnya.

 

Salah satu kunci agar jamiyah bisa terus melayani jamaah itu terletak ada pada peran LAZISNU. Untuk itu, dirinya memberi dorongan agar LAZISNU bisa memiliki manajemen yang baik sehingga mampu melayani jamaah dengan baik pula.

 

"LAZISNU adalah langkah awal untuk menuju kemandirian. Jika jamaah sudah terlayani maka mereka akan bergerak sendiri," terang Kiai Yusuf Hasyim.

 

Bentuk manajemen yang baik itu bisa dimulai dari segi kesehatan, sosial-ekonomi, sehingga terbentuk kemandirian yang diharapkan oleh banyak pihak bisa terwujud.

 

"Pengelolaan zakat, infaq, dan sedekah (ZIS) harus dijalankan secara profesional dan dengan manajemen yang baik," pungkasnya.

 

Kontributor: Fikrul Umam

Editor: Ahmad Hanan


Dinamika Terbaru